Biak (ANTARA) - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) 2024 telah memasukkan wilayah Kabupaten Biak Numfor, Papua, menjadi kawasan strategis pengembangan pariwisata nasional.
"Hal ini menjadikan Biak sebagai salah satu daya tarik wisata utama di Indonesia timur," ujar Kepala Dinas Pariwisata Biak Numfor Onny Dangeubun, di Biak, Senin.
Ia mengakui, Biak memiliki berbagai potensi wisata yang sangat menarik, berupa wisata alam, budaya, dan wisata sejarah bekas peninggalan Perang Dunia II.
Dengan potensi pariwisata Biak, kata dia lagi, Pulau Biak mulai banyak dikunjungi wisatawan lokal maupun mancanegara.
Selain itu, kata Onny lagi, lokasi geografis Biak Numfor membuat wilayah ini sangat strategis untuk pembangunan zona industri, pariwisata, perikanan, dan penelitian angkasa.
"Dengan beragam potensi pariwisata Biak dapat menjadi destinasi wisata pintu masuk ke Papua," ujar Onny pula.
Ia berharap, pelaku ekonomi kreatif di Biak Numfor dapat membaca peluang usaha sektor pariwisata untuk mendapatkan penghasilan keluarga.
Dinas Pariwisata Biak, menurut Onny, melalui program pemerintah 2024 telah memberikan pelatihan pelaku ekonomi kreatif di Biak Numfor.
Di antara kegiatan pelatihan yang telah diselenggarakan, kata dia lagi, yakni pemasaran branding pariwisata, pengelolaan objek wisata, kebersihan toilet tempat wisata hingga pameran usaha mikro kecil dan ekonomi kreatif.
"Sesuai dengan kebijakan strategis nasional ke depan Biak menjadi masa depan kedaulatan maritim di kawasan Pasifik," katanya pula.
Beberapa daya tarik objek wisata di Biak, seperti peninggalan Perang Dunia II adalah Gua Jepang Binsari dan Monumen Perang Dunia II Anggraidi/Paray, serta wisata pantai alami Pantai Anggopi, Pantai Anggaduber, Pantai Yenyabo, Pantai Samau, Pantai Segara Indah Bosnik, Pantai Wari, Wisata Manggrove, wisata diving Padaido/Aimando, dan Kampung Nelayan Modern.
Sedangkan wisata seni budaya Biak, yakni Apen Beyeren atau berjalan kaki di atas batu panas, Snap Mor (menangkap ikan di air surut) serta tarian Wor, Yosim Pancar dan tarian kreasi baru serta pada 2024 Sail Teluk Cenderawasih.
"Hal ini menjadikan Biak sebagai salah satu daya tarik wisata utama di Indonesia timur," ujar Kepala Dinas Pariwisata Biak Numfor Onny Dangeubun, di Biak, Senin.
Ia mengakui, Biak memiliki berbagai potensi wisata yang sangat menarik, berupa wisata alam, budaya, dan wisata sejarah bekas peninggalan Perang Dunia II.
Dengan potensi pariwisata Biak, kata dia lagi, Pulau Biak mulai banyak dikunjungi wisatawan lokal maupun mancanegara.
Selain itu, kata Onny lagi, lokasi geografis Biak Numfor membuat wilayah ini sangat strategis untuk pembangunan zona industri, pariwisata, perikanan, dan penelitian angkasa.
"Dengan beragam potensi pariwisata Biak dapat menjadi destinasi wisata pintu masuk ke Papua," ujar Onny pula.
Ia berharap, pelaku ekonomi kreatif di Biak Numfor dapat membaca peluang usaha sektor pariwisata untuk mendapatkan penghasilan keluarga.
Dinas Pariwisata Biak, menurut Onny, melalui program pemerintah 2024 telah memberikan pelatihan pelaku ekonomi kreatif di Biak Numfor.
Di antara kegiatan pelatihan yang telah diselenggarakan, kata dia lagi, yakni pemasaran branding pariwisata, pengelolaan objek wisata, kebersihan toilet tempat wisata hingga pameran usaha mikro kecil dan ekonomi kreatif.
"Sesuai dengan kebijakan strategis nasional ke depan Biak menjadi masa depan kedaulatan maritim di kawasan Pasifik," katanya pula.
Beberapa daya tarik objek wisata di Biak, seperti peninggalan Perang Dunia II adalah Gua Jepang Binsari dan Monumen Perang Dunia II Anggraidi/Paray, serta wisata pantai alami Pantai Anggopi, Pantai Anggaduber, Pantai Yenyabo, Pantai Samau, Pantai Segara Indah Bosnik, Pantai Wari, Wisata Manggrove, wisata diving Padaido/Aimando, dan Kampung Nelayan Modern.
Sedangkan wisata seni budaya Biak, yakni Apen Beyeren atau berjalan kaki di atas batu panas, Snap Mor (menangkap ikan di air surut) serta tarian Wor, Yosim Pancar dan tarian kreasi baru serta pada 2024 Sail Teluk Cenderawasih.