Jayapura (ANTARA) - Akademisi Universitas Cenderawasih (Uncen) Jayapura, Papua Prof Julius Ary Mollet berharap agar pengembangan kawasan food estate seluas satu juta hektare di Merauke, Papua Selatan tidak melanggar kawasan konservasi.
"Karena dalam kawasan konservasi ada milik hak ulayat masyarakat adat tetapi juga mungkin ada spesies hewan asal Papua yang sangat jarang ditemui di tempat lain," katanya di Jayapura, Selasa.
Menurut Mollet, pengembangan food estate satu juta hektare di kawasan timur Indonesia merupakan strategi pemerintah ke depan untuk penguatan ketahanan pangan nasional karena letak geografis. Kabuparen Merauke daerah yang sangat berpotensi dalam mengekspor pangan ke kawasan Pasifik.
"Namun yang perlu diperhatikan pemerintah ialah terkait bagaimana keterlibatan masyarakat di dalam pengelolaan pengembangan lahan untuk menanam padi," ujarnya.
Dia menjelaskan hal yang terpenting dan menjadi perhatian oleh pemerintah juga ialah dapat melihat program tersebut dari sisi negatif dan positif terutama dari sisi lingkungan.
"Karena jika berbicara terkait lingkungan, Papua dikatakan sebagai paru-paru dunia karena hutan di Papua masih relatif bagus dibandingkan beberapa kawasan di Indonesia," katanya.
Pihaknya berpendapat program pengembangan food estate di Merauke sangat bagus untuk kekuatan ketahanan pangan di Papua, namun juga harus melihat aspek pembangunan berkelanjutan dan partisipasi masyarakat adat setempat.
"Masyarakat juga harus merasakan dampak yang positif dari program ini seperti kesempatan kerja bagi masyarakat di Merauke," ujarnya.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Akademisi harap food estate Merauke tidak melanggar kawasan konservasi
Berita Terkait
KPU Mimika: Penetapan DCT pemilu merupakan tahapan krusial
Jumat, 3 November 2023 17:22
Bupati Awoitauw: Balai adat merupakan simbol kebangkitan masyarakat
Minggu, 30 Oktober 2022 2:57
Pemerintah Jayapura sebut KMAN merupakan kekuatan bangsa
Sabtu, 18 Juni 2022 20:15
BPS: Nduga merupakan kabupaten dengan IPM terendah
Senin, 7 Mei 2018 17:12
Tim Karantina Papua Selatan amankan kulit buaya utuh dari Bandara Mopah
Sabtu, 16 November 2024 8:29
Bibit tebu Pasuruan dan Australia cocok ditanam di Merauke
Kamis, 14 November 2024 16:42
Pemprov Papua Selatan lakukan percepatan bangun kantor pemerintahan
Senin, 11 November 2024 19:43
Kadis: Warga tetap pemilik lahan program satu juta hektare Merauke
Kamis, 7 November 2024 16:33