Jayapura (ANTARA) - Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Daerah Kota Jayapura, Papua terus berupaya untuk meningkatkan literasi membaca bagi siswa SD di daerah itu dengan mengoptimalkan perpustakaan keliling.
Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Daerah Kota Jayapura Septinus Ireeuw di Jayapura, Rabu, mengatakan pelayanan literasi membaca melalui perpustakaan keliling terus dilakukan karena pihaknya belum memiliki gedung yang representatif.
"Ada satu tempat pelayanan pojok baca di mal pelayanan publik yang berada di area Terminal Entrop, Distrik Jayapura Selatan," katanya.
Dia menjelaskan satu tempat pelayanan pojok baca tersebut memang belum begitu optimal sebab untuk meningkatkan literasi membaca bagi siswa SD seharusnya memiliki gedung yang representatif minimal tiga ruangan.
"Hingga kini kami terus mengoptimalkan satu unit mobil yang dijadikan sebagai perpustakaan keliling untuk melayani peserta didik jenjang SD," ujarnya.
Dia menjelaskan pada perpustakaan keliling tersebut terdapat sekitar 3.000 judul buku selain itu memiliki e-book atau buku elektronik dengan 300 lebih judul buku.
Pihaknya telah mengusulkan kepada perpustakaan nasional untuk membangun gedung baru melalui Dana Alokasi Khusus (DAK) sebesar Rp10 miliar.
"Hanya saja Pemerintah Kota (Pemkot) Jayapura belum memiliki lahan yang bersertifikat untuk tempat pembangunan perpustakaan daerah," katanya.
Pihaknya mengakui salah satu kendala yang dihadapi dalam membangun perpustakaan daerah yakni Pemkot Jayapura harus mempunyai lokasi tanah yang sudah bersertifikat.
"Sehingga kunjungan perpustakaan keliling ke kampung yang sebelumnya 10 kali ditambah menjadi 15 kali kunjungan," ujarnya.
Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Daerah Kota Jayapura Septinus Ireeuw di Jayapura, Rabu, mengatakan pelayanan literasi membaca melalui perpustakaan keliling terus dilakukan karena pihaknya belum memiliki gedung yang representatif.
"Ada satu tempat pelayanan pojok baca di mal pelayanan publik yang berada di area Terminal Entrop, Distrik Jayapura Selatan," katanya.
Dia menjelaskan satu tempat pelayanan pojok baca tersebut memang belum begitu optimal sebab untuk meningkatkan literasi membaca bagi siswa SD seharusnya memiliki gedung yang representatif minimal tiga ruangan.
"Hingga kini kami terus mengoptimalkan satu unit mobil yang dijadikan sebagai perpustakaan keliling untuk melayani peserta didik jenjang SD," ujarnya.
Dia menjelaskan pada perpustakaan keliling tersebut terdapat sekitar 3.000 judul buku selain itu memiliki e-book atau buku elektronik dengan 300 lebih judul buku.
Pihaknya telah mengusulkan kepada perpustakaan nasional untuk membangun gedung baru melalui Dana Alokasi Khusus (DAK) sebesar Rp10 miliar.
"Hanya saja Pemerintah Kota (Pemkot) Jayapura belum memiliki lahan yang bersertifikat untuk tempat pembangunan perpustakaan daerah," katanya.
Pihaknya mengakui salah satu kendala yang dihadapi dalam membangun perpustakaan daerah yakni Pemkot Jayapura harus mempunyai lokasi tanah yang sudah bersertifikat.
"Sehingga kunjungan perpustakaan keliling ke kampung yang sebelumnya 10 kali ditambah menjadi 15 kali kunjungan," ujarnya.