Wamena (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tolikara, Papua Pegunungan mendorong pembangunan rumah doa bagi warga daerah itu.
Perintis pembangunan rumah doa Pdt Lipius Biniluk didampingi Bupati dan Wakil Bupati Tolikara Wilem Wandik-Yotham Wonda mengunjungi rumah doa di beberapa klasis GIDI di Kabupaten Tolikara salah satunya rumah bukit doa.
Wakil Bupati Tolikara Yotham Wonda dalam keterangan tertulis di Wamena, Selasa, mengatakan pemerintah daerah tetap mendukung penuh pembangunan rumah doa di daerah ini yang dirintis Pdt Lipius Biniluk.
“Kenapa kami mendukung pembangunan rumah doa karena melalui wadah ini maka masyarakat di Kabupaten Tolikara akan kuat iman spiritual serta mampu membantu pembangunan di sini,” katanya.
Menurut Wakil Bupati, selama ini pembangunan rumah doa tanpa ada dukungan pemerintah, tetapi pembangunannya bisa berjalan karena ada dukungan dari Pdt Lipius Biniluk sebagai tokoh perintis rumah doa di Tanah Papua.
“Kami memberikan apresiasi yang tinggi kepada perintis rumah doa (Pdt Lipius Biniluk) yang berkunjung ke beberapa klasis GIDI di Kabupaten Tolikara selama tiga hari,” ujarnya.
Dia menjelaskan, perintis pembangunan rumah doa Pdt Lipius Biniluk didampingi Bupati dan Wakil Bupati Tolikara Wilem Wandik-Yotham Wonda telah melakukan perjalanan “spiritual” dengan mengunjungi rumah doa di beberapa tempat di daerah ini.
“Kunjungan itu, kami mengunakan helikopter yang difasilitasi bapak Pdt Lipius Biniluk berkeliling ke klasis hingga bukit-bukit doa. Kenapa kami mendampingi bapak Pdt Lipius Biniluk sebab beliau sebagai perintis dan pelopor untuk membangun rumah bukit doa di sejumlah klasis GIDI di Papua Pegunungan,” katanya.
Dia mengakui, dalam kunjungan tersebut pihaknya tidak menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Pemkab Tolikara 2025. Semua ini difasilitasi oleh Pdt Lipius Biniluk.
“Kunjungan ini juga merupakan salah satu bentuk nyata dalam visi kami terwujudnya Tolikara sebagai kota religius berbudaya mandiri adil dan sejahtera,” ujarnya.
Dia menyampaikan visi misi pemerintahan saat ini yakni religius, maka pihaknya mencoba melakukan pendekatan di beberapa titik untuk menjadi sentra destinasi wisata rohani.
“Oleh karena itu, untuk kunjungan ini tidak terlepas dari program kerja bupati dan wakil bupati selama lima tahun ke depan,” katanya.
Sebelum pihaknya melakukan kebijakan religius didoakan hamba-hamba Tuhan kemudian kembali ke honai di mana orang tua mendoakan Bupati dan Wakil Bupati Tolikara Willem Wandik-Yotham Wonda agar program yang telah disusun berjalan aman dan damai.
“Kami tetap mendukung agar Tolikara penuh dengan otoriter Tuhan yang bekerja hingga bisa membangun masa depan penuh dengan kuasa Tuhan. Maka kami mendukung penuh pembangunan rumah doa di Kabupaten Tolikara,” ujarnya.