Jayapura (ANTARA) - Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Kota Jayapura, Papua, menyatakan Dana Otonomi Khusus (Otsus) 2024 yang dikelola instansi itu sebesar Rp500 juta dengan fokus untuk layanan administrasi kependudukan bagi Orang Asli Papua (OAP) di 14 kampung.
Kepala DIsdukcapil Kota Jayapura Raymond Mandibondibo di Jayapura, Rabu, mengatakan pelayanan administrasi kependudukan bagi OAP di 14 kampung dilakukan setiap hari Sabtu.
"Jadi kami melayani semua dokumen yang berkaitan dengan keperluan warga pada 14 kampung di Kota Jayapura, sehingga sasaran dari Dana Otsus ini dapat dirasakan oleh masyarakat," katanya.
Menurut dia, hingga kini sudah ada delapan kampung yang telah dikunjungi Disdukcapil Kota Jayapura untuk melaksanakan pelayanan.
"Dalam periode Juli-Agustus 2024 pelayanan administrasi kependudukan di delapan kampung ini sudah selesai, kemudian dilanjutkan ke enam kampung lainnya," ujar Raymond Mandibondibo.
Dia menjelaskan pihaknya mengakui Dana Otsus yang diterima masih kurang, namun dengan adanya anggaran tersebut sudah sangat membantu dalam rangka memberikan pelayanan bagi OAP di kampung-kampung.
"Memang administrasi kependudukan bukan merupakan pelayanan dasar, tetapi dasar dari segala pelayanan," katanya.
Dia menambahkan masyarakat sangat antusias selama pelayanan yang dilakukan di kampung, sehingga diharapkan setiap kepala kampung juga bisa melakukan inovasi menggunakan Dana Desa dengan melakukan kegiatan, seperti nikah masal.
Kepala DIsdukcapil Kota Jayapura Raymond Mandibondibo di Jayapura, Rabu, mengatakan pelayanan administrasi kependudukan bagi OAP di 14 kampung dilakukan setiap hari Sabtu.
"Jadi kami melayani semua dokumen yang berkaitan dengan keperluan warga pada 14 kampung di Kota Jayapura, sehingga sasaran dari Dana Otsus ini dapat dirasakan oleh masyarakat," katanya.
Menurut dia, hingga kini sudah ada delapan kampung yang telah dikunjungi Disdukcapil Kota Jayapura untuk melaksanakan pelayanan.
"Dalam periode Juli-Agustus 2024 pelayanan administrasi kependudukan di delapan kampung ini sudah selesai, kemudian dilanjutkan ke enam kampung lainnya," ujar Raymond Mandibondibo.
Dia menjelaskan pihaknya mengakui Dana Otsus yang diterima masih kurang, namun dengan adanya anggaran tersebut sudah sangat membantu dalam rangka memberikan pelayanan bagi OAP di kampung-kampung.
"Memang administrasi kependudukan bukan merupakan pelayanan dasar, tetapi dasar dari segala pelayanan," katanya.
Dia menambahkan masyarakat sangat antusias selama pelayanan yang dilakukan di kampung, sehingga diharapkan setiap kepala kampung juga bisa melakukan inovasi menggunakan Dana Desa dengan melakukan kegiatan, seperti nikah masal.