Jayapura (ANTARA) - Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Papua Faturrahman mengatakan sektor pangan menjadi penyebab terjadinya peningkatan inflasi di berbagai kota di Tanah Papua.
 
Pangan menjadi penyumbang terbesar meningkatkan inflasi di kota-kota yang berada dalam wilayah kerja BI Papua.
 
"Wilayah kerja BI Perwakilan Papua meliputi Provinsi Papua, Papua Pegunungan, Papua Tengah dan Papua Selatan," kata Faturachman di Jayapura, Papua, Rabu.
 
Dikatakan, data bulan Juni 2024 dari BPS terungkap inflasi tertinggi terjadi di Papua Pegunungan yang tercatat 5,65 persen menyusul Papua Tengah 3,49 persen, Papua Selatan tercatat 2,04 persen dan Papua 1,47 persen.
 
Untuk menekan laju inflasi, BI Papua bersama Perum Bulog menggelar Gerakan Pangan Murah (GPM) di empat kota yakni di Merauke, Papua Selatan, Timika dan Nabire di Papua Tengah dan Kota Jayapura, Papua.
 
GPM dilaksanakan tanggal 25-26 Juli di empat kota di Tanah Papua, kata Faturachman seraya menambahkan pihaknya juga melaksanakan Gerakan Nasional Penanggulangan Inflasi Pangan (GNPIP) yang dipusatkan di Merauke Provinsi Papua Selatan.

Selama pelaksanaan GNPIP yang berlangsung Kamis (25/7) dilaksanakan penyerahan bantuan kepada dua kelompok tani dan satu pondok pesantren yang juga akan dilakukan di Nabire, Provinsi Papua Tengah.
 
Selain itu dilakukan penandatangan kerja sama antar daerah terkait jual beli bawang merah yang dilakukan dengan pengusaha dari Sulawesi Selatan, serta peluncuran pupuk organik cair (POC) yang diproduksi SMKN 5 Merauke.
 
"POC hasil karya pelajar SMKN 5 Merauke diharapkan dapat digunakan para petani di daerah itu mengingat pupuk yang diproduksi merupakan pupuk organik yang ramah lingkungan mengingat Merauke merupakan kawasan yang dijadikan sasaran 'food estate'," kata Faturachman.
 

Pewarta : Evarukdijati
Editor : Muhsidin
Copyright © ANTARA 2024