Sentani (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jayapura melalui Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) setempat mencatat realisasi penyerapan anggaran secara keseluruhan hingga Juli 2024 mencapai 64 persen dari total belanja APBD 2024.
Pelaksana tugas (Plt) Kepala BPKAD Kabupaten Jayapura Hermanus Kensimai di Sentani, Jumat, mengatakan hingga 31 Juli 2024 program dan kegiatan yang telah dikerjakan organisasi perangkat daerah (OPD) telah mencapai 64 persen.
"Sampai di akhir Juli itu sudah sekitar 64 persen dari APBD Kabupaten Jayapura sebesar Rp1,5 triliun lebih,” katanya.
Menurut Kensimai, pihaknya mendorong semua OPD tertib dalam pelaporan realisasinya dan setiap minggu atau pekan wajib memberikan laporan.
“Waktu yang ada ini supaya dapat dipergunakan baik oleh dinas, badan dan distrik supaya target capaian anggaran maksimal,” ujarnya.
Dia mengakui bahwa tahun ini pendapatan asli daerah (PAD) mengalami penurunan.
“Kami harus mendapat data pasti dari target pendapatan (PAD) itu sektor mana saja yang mengalami penurunan maka akan berpengaruh terhadap APBD,” katanya.
Dia menambahkan ketika PAD mengalami penurunan maka berimbas kepada tambahan penghasilan pegawai (TPP) Kabupaten Jayapura.
“Target PAD kalau turun tidak mungkin TPP akan sama yang diterima ASN, otomatis akan dikurangi disesuaikan dengan pendapatan daerah,” ujarnya.
APBD Kabupaten Jayapura tahun anggaran (TA) 2024 itu sebesar Rp1.545.879.556.532 (Rp1,55 triliun) terdiri atas belanja daerah Rp 1.541.979.556.532 (Rp,1,54 triliun), defisit Rp3,9 miliar, pembiayaan daerah (pengeluaran) Rp3,3 miliar, pembiayaan netto Rp3,3 miliar dan telah diberi nomor DPRD Kabupaten Jayapura bernomor 10 tahun 2023 oleh pimpinan DPRD Kabupaten Jayapura.
Pelaksana tugas (Plt) Kepala BPKAD Kabupaten Jayapura Hermanus Kensimai di Sentani, Jumat, mengatakan hingga 31 Juli 2024 program dan kegiatan yang telah dikerjakan organisasi perangkat daerah (OPD) telah mencapai 64 persen.
"Sampai di akhir Juli itu sudah sekitar 64 persen dari APBD Kabupaten Jayapura sebesar Rp1,5 triliun lebih,” katanya.
Menurut Kensimai, pihaknya mendorong semua OPD tertib dalam pelaporan realisasinya dan setiap minggu atau pekan wajib memberikan laporan.
“Waktu yang ada ini supaya dapat dipergunakan baik oleh dinas, badan dan distrik supaya target capaian anggaran maksimal,” ujarnya.
Dia mengakui bahwa tahun ini pendapatan asli daerah (PAD) mengalami penurunan.
“Kami harus mendapat data pasti dari target pendapatan (PAD) itu sektor mana saja yang mengalami penurunan maka akan berpengaruh terhadap APBD,” katanya.
Dia menambahkan ketika PAD mengalami penurunan maka berimbas kepada tambahan penghasilan pegawai (TPP) Kabupaten Jayapura.
“Target PAD kalau turun tidak mungkin TPP akan sama yang diterima ASN, otomatis akan dikurangi disesuaikan dengan pendapatan daerah,” ujarnya.
APBD Kabupaten Jayapura tahun anggaran (TA) 2024 itu sebesar Rp1.545.879.556.532 (Rp1,55 triliun) terdiri atas belanja daerah Rp 1.541.979.556.532 (Rp,1,54 triliun), defisit Rp3,9 miliar, pembiayaan daerah (pengeluaran) Rp3,3 miliar, pembiayaan netto Rp3,3 miliar dan telah diberi nomor DPRD Kabupaten Jayapura bernomor 10 tahun 2023 oleh pimpinan DPRD Kabupaten Jayapura.