Jayapura (ANTARA) - Balai Bahasa Provinsi Papua akan mengadakan Festival Tunas Bahasa Ibu se-Tanah Papua yang terpusat di Kabupaten Jayapura pada November 2024.
Widyabasa Madya pada Balai Bahasa Provinsi Papua Antonius Maturbongs di Jayapura, Selasa, mengatakan kegiatan tersebut merupakan upaya pihaknya untuk merevitalisasi bahasa daerah yang dilakukan sejak 2022.
"Dalam ajang tersebut anak-anak dari sembilan kabupaten/kota akan membawakan bahasa ibu dari daerah masing-masing," katanya.
Menurut Maturbongs, saat ini bahasa daerah setempat sebagian besar mengalami kemunduran dan ada beberapa yang hampir punah dikarenakan tidak ada penutur di kampung.
"Terkait itu maka kementerian terkait berupaya untuk bagaimana melestarikan bahasa lokal di seluruh daerah di Indonesia termasuk Papua," ujarnya.
Dia menjelaskan sejak diluncurkan kurikulum merdeka belajar episode 17 tentang revitalisasi bahasa daerah, Papua merevitalisasi tujuh bahasa pada 2022.
"Kemudian pada 2023 kami juga merevitalisasi sembilan bahasa lokal dan pada 2024 sebanyak 10 bahasa dari 428 bahasa daerah yang ada di Tanah Papua," katanya.
Dia menambahkan bahasa lokal Papua yang sudah pasti punah ialah Bahasa Tandia, Kabupaten Teluk Wondama, Papua Barat sebab penuturnya tidak ada.
"Sementara saat ini bahasa lokal yang terancam punah termasuk enam bahasa di Kota Jayapura meliputi di Kampung Nafri, Sentani, Skouw, Kayo Pulo dan Tobati karena sudah mulai ditinggalkan penuturnya," ujarnya.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Balai Bahasa agendakan festival tunas bahasa ibu se-Tanah Papua
Widyabasa Madya pada Balai Bahasa Provinsi Papua Antonius Maturbongs di Jayapura, Selasa, mengatakan kegiatan tersebut merupakan upaya pihaknya untuk merevitalisasi bahasa daerah yang dilakukan sejak 2022.
"Dalam ajang tersebut anak-anak dari sembilan kabupaten/kota akan membawakan bahasa ibu dari daerah masing-masing," katanya.
Menurut Maturbongs, saat ini bahasa daerah setempat sebagian besar mengalami kemunduran dan ada beberapa yang hampir punah dikarenakan tidak ada penutur di kampung.
"Terkait itu maka kementerian terkait berupaya untuk bagaimana melestarikan bahasa lokal di seluruh daerah di Indonesia termasuk Papua," ujarnya.
Dia menjelaskan sejak diluncurkan kurikulum merdeka belajar episode 17 tentang revitalisasi bahasa daerah, Papua merevitalisasi tujuh bahasa pada 2022.
"Kemudian pada 2023 kami juga merevitalisasi sembilan bahasa lokal dan pada 2024 sebanyak 10 bahasa dari 428 bahasa daerah yang ada di Tanah Papua," katanya.
Dia menambahkan bahasa lokal Papua yang sudah pasti punah ialah Bahasa Tandia, Kabupaten Teluk Wondama, Papua Barat sebab penuturnya tidak ada.
"Sementara saat ini bahasa lokal yang terancam punah termasuk enam bahasa di Kota Jayapura meliputi di Kampung Nafri, Sentani, Skouw, Kayo Pulo dan Tobati karena sudah mulai ditinggalkan penuturnya," ujarnya.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Balai Bahasa agendakan festival tunas bahasa ibu se-Tanah Papua