Jayapura (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) Jayapura, Papua, berharap dengan adanya peningkatan pengetahuan bagi kader posyandu melalui jambore kader posyandu dapat menciptakan generasi bebas stunting serta lansia yang berdaya.
Pelaksana Tugas Asisten III Setda Kota Jayapura Nur Bi Adji di Jayapura, Kamis, mengatakan kader posyandu merupakan ujung tombak dalam pelayanan kesehatan masyarakat karena memegang peranan penting dalam meningkatkan derajat ibu hamil, balita, remaja, usia produktif dan lansia.
"Untuk itu kami percaya dengan semangat, motivasi, pengetahuan dan keterampilan dasar yang baik maka para kader dapat menjadi kader yang hebat dalam melayani masyarakat," katanya.
Menurut Adji, para kader posyandu juga diminta untuk menjadi agen perubahan yang efektif di setiap kota dan dapat menyuarakan pentingnya pergeseran dari upaya kesehatan bersifat kuratif menuju upaya kesehatan yang lebih bersifat preventif dan promotif.
"Dengan semangat pencegahan dan promosi kesehatan kami dapat mencegah penyakit sebelum muncul dan mendorong pola hidup sehat di kalangan masyarakat," ujarnya.
Dia menjelaskan pihaknya ingin supaya kader posyandu menjadi pusat informasi dan pelayanan kesehatan yang berkualitas, tidak hanya memenuhi kebutuhan tetapi juga menjadi tempat di mana masyarakat dapat memperoleh edukasi kesehatan yang tepat.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Jayapura Ni Nyoman Sri Antari di Jayapura mengatakan saat ini posyandu sudah mengalami transformasi bukan hanya berfungsi sebagai tempat pemeriksaan kesehatan tetapi juga mewujudkan standar pelayanan minimal yang dilakukan di masyarakat meliputi kesehatan, pendidikan dan sosial.
"Ini yang akan dibahas dalam jambore kader posyandu sehingga fungsi dari posyandu kedepannya lebih besar lagi," katanya.
Dia menjelaskan sementara hal lain yang menjadi fokus dalam kegiatan tersebut juga ialah bagaimana menekan angka stunting di Kota Jayapura karena dari hasil survei status gizi Indonesia angka stunting di Kota Jayapura meningkat dari 20,6 persen menjadi 21,3 persen.
"Sehingga melalui kegiatan ini para kader refreshing sambil kami menambah pengetahuan mereka untuk penanganan stunting," ujarnya.
Dia menambahkan pelaksanaan jambore kader posyandu juga untuk mengevaluasi, apa yang menjadi penyebab anak mengalami stunting kemudian dilakukan upaya pencegahan.
Jambore kader posyandu diikuti sebanyak
233 kader di lima distrik Kota Jayapura yang berlangsung di Pantai Holtekamp pada 5-6 September 2034.*
Pelaksana Tugas Asisten III Setda Kota Jayapura Nur Bi Adji di Jayapura, Kamis, mengatakan kader posyandu merupakan ujung tombak dalam pelayanan kesehatan masyarakat karena memegang peranan penting dalam meningkatkan derajat ibu hamil, balita, remaja, usia produktif dan lansia.
"Untuk itu kami percaya dengan semangat, motivasi, pengetahuan dan keterampilan dasar yang baik maka para kader dapat menjadi kader yang hebat dalam melayani masyarakat," katanya.
Menurut Adji, para kader posyandu juga diminta untuk menjadi agen perubahan yang efektif di setiap kota dan dapat menyuarakan pentingnya pergeseran dari upaya kesehatan bersifat kuratif menuju upaya kesehatan yang lebih bersifat preventif dan promotif.
"Dengan semangat pencegahan dan promosi kesehatan kami dapat mencegah penyakit sebelum muncul dan mendorong pola hidup sehat di kalangan masyarakat," ujarnya.
Dia menjelaskan pihaknya ingin supaya kader posyandu menjadi pusat informasi dan pelayanan kesehatan yang berkualitas, tidak hanya memenuhi kebutuhan tetapi juga menjadi tempat di mana masyarakat dapat memperoleh edukasi kesehatan yang tepat.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Jayapura Ni Nyoman Sri Antari di Jayapura mengatakan saat ini posyandu sudah mengalami transformasi bukan hanya berfungsi sebagai tempat pemeriksaan kesehatan tetapi juga mewujudkan standar pelayanan minimal yang dilakukan di masyarakat meliputi kesehatan, pendidikan dan sosial.
"Ini yang akan dibahas dalam jambore kader posyandu sehingga fungsi dari posyandu kedepannya lebih besar lagi," katanya.
Dia menjelaskan sementara hal lain yang menjadi fokus dalam kegiatan tersebut juga ialah bagaimana menekan angka stunting di Kota Jayapura karena dari hasil survei status gizi Indonesia angka stunting di Kota Jayapura meningkat dari 20,6 persen menjadi 21,3 persen.
"Sehingga melalui kegiatan ini para kader refreshing sambil kami menambah pengetahuan mereka untuk penanganan stunting," ujarnya.
Dia menambahkan pelaksanaan jambore kader posyandu juga untuk mengevaluasi, apa yang menjadi penyebab anak mengalami stunting kemudian dilakukan upaya pencegahan.
Jambore kader posyandu diikuti sebanyak
233 kader di lima distrik Kota Jayapura yang berlangsung di Pantai Holtekamp pada 5-6 September 2034.*