Biak (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Biak Numfor, Papua melalui Dinas Pendidikan pada Tahun Anggaran 2024 membangun fasilitas sekolah baru untuk meningkatkan layanan akses satuan pendidikan dengan menggunakan dana alokasi khusus (DAK) sebesar Rp12 miliar.
"Pembangunan ruang kelas baru di satuan pendidikan SMP dan SMA/SMK pada 2024 ini sudah dikerjakan kontraktor pemenang tender," ujar Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Biak Numfor Kamaruddin di Biak, Selasa.
Ia menyebut, untuk gedung sekolah yang dibangun di antaranya SMA YPK 1,SMA Yapis, SMP YPPK.
Sementara untuk SMKS 1 YPK Pariwisata, menurut Kamaruddin, pihak Disdik membangun dua laboratorium sekolah.
Kamaruddin mengatakan jajaran Disdik berharap proses pekerjaan bangunan ruang kelas dan laboratorium dapat selesai tepat waktu.
"Pelaksanaan proyek fisik yang bersumber DAK dikerjakan sesuai dengan perjanjian kontrak kerja," tegas Kadis Pendidikan Kamaruddin.
Diakuinya, peningkatan akses layanan satuan pendidikan merupakan program pemerintah yang terus direalisasikan pembangunan fisik sarana prasarana sekolah.
Apalagi dalam era otonomi khusus saat ini, menurut Kamaruddin, sektor pendidikan salah satu kebijakan strategis daerah untuk mencetak sumber daya manusia orang asli Papua unggul dan cerdas.
"Ya ini bagian menjadi tugas Dinas pendidikan sebagai organisasi perangkat daerah teknis yang mengelola satuan pendidikan untuk mewujudkan akses layanan pendidikan terjangkau dan berkualitas," katanya.
Hingga, Selasa (1/10) pelaksanaan pekerjaan ruang kelas baru dan laboratorium siswa masih dikerjakan kontraktor setempat.
"Pembangunan ruang kelas baru di satuan pendidikan SMP dan SMA/SMK pada 2024 ini sudah dikerjakan kontraktor pemenang tender," ujar Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Biak Numfor Kamaruddin di Biak, Selasa.
Ia menyebut, untuk gedung sekolah yang dibangun di antaranya SMA YPK 1,SMA Yapis, SMP YPPK.
Sementara untuk SMKS 1 YPK Pariwisata, menurut Kamaruddin, pihak Disdik membangun dua laboratorium sekolah.
Kamaruddin mengatakan jajaran Disdik berharap proses pekerjaan bangunan ruang kelas dan laboratorium dapat selesai tepat waktu.
"Pelaksanaan proyek fisik yang bersumber DAK dikerjakan sesuai dengan perjanjian kontrak kerja," tegas Kadis Pendidikan Kamaruddin.
Diakuinya, peningkatan akses layanan satuan pendidikan merupakan program pemerintah yang terus direalisasikan pembangunan fisik sarana prasarana sekolah.
Apalagi dalam era otonomi khusus saat ini, menurut Kamaruddin, sektor pendidikan salah satu kebijakan strategis daerah untuk mencetak sumber daya manusia orang asli Papua unggul dan cerdas.
"Ya ini bagian menjadi tugas Dinas pendidikan sebagai organisasi perangkat daerah teknis yang mengelola satuan pendidikan untuk mewujudkan akses layanan pendidikan terjangkau dan berkualitas," katanya.
Hingga, Selasa (1/10) pelaksanaan pekerjaan ruang kelas baru dan laboratorium siswa masih dikerjakan kontraktor setempat.