Jayapura (ANTARA) - KPU Papua Pegunungan saat ini melakukan pemetaan terkait wilayah rawan konflik saat pelaksanaan Pilkada 2024.

Pemetaan atau mitigasi itu dilakukan untuk mendeteksi lebih awal guna mengantisipasi berbagai hal.

"Pemetaan dilakukan guna meminimalisasi terjadinya gangguan," kata Komisioner KPU Papua Pegunungan Theodorus Kossay dihubungi dari Jayapura, Selasa.

Mantan Ketua KPU Papua itu mengakui, pemetaan masih terus dilakukan untuk mengetahui daerah mana yang rawan dan apa penyebabnya.

Selain pemetaan, KPU Papua Pegunungan juga mengantisipasi terjadinya berbagai gangguan selama pilkada dengan melakukan pertemuan dengan berbagai pihak, baik pemuda, tokoh agama dan masyarakat serta kelompok masyarakat atau paguyuban yang dilaksanakan melalui coffee morning.

Selain itu, juga dilakukan pembinaan teknis hingga ke pelaksanaan di lapangan dan itu dilakukan guna menghindari potensi konflik.

Namun yang terpenting, kata Theodorus Kossay, penyelenggara harus benar-benar netral dalam melaksanakan tugasnya karena bila ada yang berpihak dapat menimbulkan konflik.

Apalagi wilayah di Papua Pegunungan dianggap rawan konflik, sehingga semua pihak termasuk para calon ikut serta menjaga kedamaian apalagi saat ini sudah masuk tahapan kampanye .

Untuk pilkada Papua Pegunungan diikuti dua pasangan calon gubernur dan wakil gubernur yang pencoblosan-nya serentak dilaksanakan tanggal 27 November mendatang, tutur Theodorus Kossay.

Wilayah Papua Pegunungan meliputi Kabupaten Jayawijaya, Lanny Jaya, Mamberamo Tengah, Tolikara, Yalimo, Pegunungan Bintang, Nduga dan Kabupaten Yahukimo.

Pewarta : Evarukdijati
Editor : Muhsidin
Copyright © ANTARA 2024