Biak (ANTARA) - Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Keluarga Berencana (DP3AKB) Kabupaten Biak Numfor, Papua menerapkan layanan Elektronik Siap Nikah dan Hamil (Elsimil) untuk calon pengantin guna mendeteksi dini dan pencegahan stunting anak.
"Sertifikat Elsimil menjadi salah satu syarat wajib dimiliki oleh calon pengantin yang hendak menikah," kata Kepala DP3AKB Biak Numfor Johanna Nap di Biak, Selasa.
Dia menjelaskan fungsi sertifikat ini untuk pencegahan stunting di Indonesia, termasuk Kabupaten Biak Numfor.
Calon pengantin, katanya, saat ini wajib mengikuti program pendampingan pranikah lewat Elsimil oleh puskesmas.
Johanna mengatakan stunting harus dicegah dengan memperhatikan 1.000 hari pertama kehidupan anak.
Untuk mencegah stunting, kata dia, perlu dilakukan edukasi yang tepat kepada anak muda dan remaja agar lebih memperhatikan kesehatan dan kecukupan gizi.
"Sehingga saat mereka menikah dan hamil nanti akan mengandung keturunan yang sehat," katanya.
Layanan Elsimil, ujarnya, aplikasi yang digunakan menekan angka stunting.
Dia mengatakan aplikasi ini ditujukan kepada calon pengantin, pasangan usia subur, ibu hamil, ibu pasca-persalinan, dan balita.
Berdasarkan data kasus stunting di Biak Numfor, hingga Oktober 2024 mencapai 6,10 persen atau 400 kasus stunting.
"Sertifikat Elsimil menjadi salah satu syarat wajib dimiliki oleh calon pengantin yang hendak menikah," kata Kepala DP3AKB Biak Numfor Johanna Nap di Biak, Selasa.
Dia menjelaskan fungsi sertifikat ini untuk pencegahan stunting di Indonesia, termasuk Kabupaten Biak Numfor.
Calon pengantin, katanya, saat ini wajib mengikuti program pendampingan pranikah lewat Elsimil oleh puskesmas.
Johanna mengatakan stunting harus dicegah dengan memperhatikan 1.000 hari pertama kehidupan anak.
Untuk mencegah stunting, kata dia, perlu dilakukan edukasi yang tepat kepada anak muda dan remaja agar lebih memperhatikan kesehatan dan kecukupan gizi.
"Sehingga saat mereka menikah dan hamil nanti akan mengandung keturunan yang sehat," katanya.
Layanan Elsimil, ujarnya, aplikasi yang digunakan menekan angka stunting.
Dia mengatakan aplikasi ini ditujukan kepada calon pengantin, pasangan usia subur, ibu hamil, ibu pasca-persalinan, dan balita.
Berdasarkan data kasus stunting di Biak Numfor, hingga Oktober 2024 mencapai 6,10 persen atau 400 kasus stunting.