Jayapura (ANTARA) -
Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua melalui Dinas Kesehatan setempat terus memperkuat komitmen bersama stakeholder terkait guna menuju eliminasi tuberkulosis (TBC) dan malaria pada 2030.
 
Kepala Balai Pencegahan dan Pengendalian AIDS, Tuberkulosis, Malaria (BP2 ATM) Dinkes Papua Berri Wopari di Jayapura, Jumat, mengatakan komitmen tersebut dijalankan melalui pembagian beban kerja.
 
“Jadi hasil dari pertemuan kami selama dua hari dari 20-21 November ini yang mana Dinkes tidak lagi bekerja sendiri namun membagi tugas ke semua perangkat terkait,” katanya.
 
Menurut Beeri, dalam mewujudkan eliminasi TB dan malaria pada 2030 harus bekerja sama sesuai dengan tugas serta fungsi dari perangkat masing-masing, sehingga membutuhkan kebijakan yang pas dari masing-masing instansi atau stakeholder,.
 
Ia menjelaskan, dari hasil pertemuan dua hari tersebut akan di tuangkan pada peraturan gubernur Papua sehingga beban TBC dan malaria dapat terbagi dengan jelas.
 
“Dengan begitu upaya eliminasi TB dan malaria dapat terwujud karena adanya kerja sama yang pentahelix,” katanya.
 

 Dia menambahkan untuk itu kepada lintas sektor, baik itu lembaga, organisasi masyarakat yang mempunyai program kerja yang terkait penanggulangan dan pengendalian penyakit AIDS, tuberkulosis, dan malaria dapat melakukan koordinasi dengan Balai Penanggulangan dan Pengendalian AIDS, Tuberkulosis dan Malaria Dinas Kesehatan Provinsi Papua, mulai dari perencanaan hingga pelaksanaan kegiatannya agar ouput tepat sasaran sesuai dengan tugas fungsi masing-masing.


 


Pewarta : Qadri Pratiwi
Editor : Muhsidin
Copyright © ANTARA 2024