Biak (ANTARA) - Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Keluarga Berencana (DP3AKB) Kabupaten Supiori, Papua menggunakan layanan Elektronik Siap Nikah dan Hamil (ELSIMIL) untuk pasangan calon pengantin dalam upaya mencegah stunting anak.
"Sertifikat ELSIMIL menjadi salah satu syarat yang wajib dimiliki oleh calon pengantin yang hendak menikah mengarungi bahtera rumah tangga," kata Kepala DP3AKB Supiori Juma'ali di Supiori, Minggu.
Ia menyebutkan, fungsi dari sertifikat ini adalah pencegahan stunting di Indonesia khususnya Kabupaten Supiori.
Bagi calon pengantin, lanjut dia, saat wajib mengikuti program pendampingan selama tiga bulan lewat Elsimil oleh puskesmas setempat.
Juma'ali mengatakan, stunting anak harus dapat dicegah sejak dini dengan memperhatikan 1.000 hari pertama kehidupan anak.
Untuk mencegah stunting, lanjut dia, perlu dilakukan edukasi yang tepat untuk kaum muda/remaja agar lebih memperhatikan kesehatan dan kecukupan gizi memasuki perkawinan.
"Sehingga saat sudah menikah dan hamil nantinya akan mengandung keturunan yang sehat," katanya.
Layanan Elsimil, lanjutnya, adalah aplikasi yang digunakan untuk menekan angka stunting di Indonesia khususnya Kabupaten Supiori.
Diakuinya, aplikasi ini ditujukan kepada calon pengantin, pasangan usia subur, ibu hamil, ibu pasca persalinan, dan balita.
Berdasarkan data kasus stunting di Supiori hingga 2024 turun sekitar lima persen menjadi 200 kasus.