Jayapura (ANTARA) - Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kota Jayapura, Papua menyebut Pajak Barang dan Jasa Tertentu (PBJT) tenaga listrik menjadi penyumbang terbesar bagi pajak daerah setempat.

Sekretaris Bapenda Kota Jayapura Adolfina Taniau di Jayapura, Rabu, mengatakan pada 2024 target PBJT tenaga listrik sebesar Rp36 miliar dan realisasi hingga akhir tahun mencapai Rp45 miliar.

"Kemudian Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) menjadi penyumbang pendapatan terbesar kedua bagi Kota Jayapura yakni Rp43 miliar dari target sebesar Rp41 miliar pada 2024," katanya.

Menurut Taniau, sementara dari retribusi sendiri terdapat empat Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang mencapai target yakni Dinas Kesehatan, Dinas Pertanian, Bagian Umum dan Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM Kota Jayapura.

"Sementara ada delapan OPD yang pada 2024 target pendapatan belum tercapai sehingga diharapkan di 2025 harus melakukan upaya agar target yang telah ditetapkan tercapai," ujarnya.

Dia menjelaskan pihaknya meyakini PBJT tenaga listrik dan PBB tetapi juga pajak dari sektor perhotelan dan restoran masih menjadi penyumbang terbesar bagi Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Jayapura pada 2025.

Dia menambahkan, dengan ditetapkan PAD Kota Jayapura pada 2025 sebesar Rp295 miliar diharapkan semua OPD pengelola distribusi dapat bekerja maksimal sehingga bisa mendongkrak pendapatan daerah tersebut.

"Jika semua OPD pengelola dapat memanfaatkan semua potensi sumber PAD maka kami yakin target yang ditetapkan bisa tercapai apalagi pada 2025 kami memperoleh pajak baru yaitu opsen pajak kendaraan bermotor," katanya lagi.


Pewarta : Ardiles Leloltery
Editor : Muhsidin
Copyright © ANTARA 2025