Jayapura (Antaranews Papua) - Dinas Kesehatan Provinsi Papua membayar biaya pengangkutan udara kepada maskapai penerbangan Associated Mission Aviation (AMA) setiap tiga bulan sekali, namun sesuai jumlah pasien yang diangkut dari pedalaman Papua ke kota untuk mendapat pengobatan lebih lanjut.
"Kalau sekarang tidak ada nilai tertentu, dalam satu bulan berapa pasien yang dibawa, perhitungan pembayaran pasien yang diangkut sesuai jumlah pasien yang diangkut dari pedalaman ke kota untuk mendapat pelayanan kesehatan lebih lanjut," kata Direktur AMA Djarot Soetanto di Jayapura, Kamis.
Menurut Djarot, biasanya tiga bulan sekali baru ditagihkan ke Dinkes Papua untuk membayar biaya pengangkutan pasien dari pedalaman ke kota.
Sebenarnya, kata dia, dari sisi lain AMA banyak mengalami kerugian karena banyak wilayah pedalaman yang jangkauannya sulit, lantaran AMA mengambil pasien di wilayah yang sebenarnya tidak bisa dilayani AMA namun memaksa masuk mengambil pasien.
Semisal pesawat AMA sementara berada di Oksibil, ibu kota Kabupaten Pegunungan Bintang di daerah Kiwirok kemudian AMA mendapat panggilan bahwa ada satu pasien yang sakit berat di Kiwirok, pasti AMA menjemput pasien itu.
Djarot menjelaskan penerbangan dari Kiwirok dibawa ke Tolikara untuk mendapatkan pelayanan kesehatan lebih lanjut, pesawat yang bersangkutan akan dikenakan cas reguler artinya penumpang dihitung sebagai penumpang biasa bukan sewa.
Perhitungan itu juga per orang, dihitung sekaligus dengan biaya pesawat kembali dari pedalaman ke kota, padahal penerbangan AMA adalah penerbangan niaga tidak terjadwal.
Pada 26 Mei 2015, Dinas Kesehatan Provinsi Papua menggandeng empat maskapai penerbangan misionaris untuk memudahkan akses pelayanan rujukan dari daerah pedalaman Papua ke kota dan sebaliknya.
"Kerja sama dengan keempat maskapai penerbangan itu dilakukan karena selama ini masyarakat Papua yang berada di balik gunung dan daerah kepulauan berjuang sendiri untuk mendapatkan akses pelayanan kesehatan," kata Kepala Dinkes drg Aloysius Giyai.
Keempat maskapai penerbangan misionaris dimaksud yakni maskapai penerbangan Associated Mission Aviation, maskapai penerbangan Mission Aviation Fellowship, maskapai penerbangan Advent Kajazi dan Heli Mission. (*)
Berita Terkait
Polisi Jayapura gelar program pengentasan buta aksara
Kamis, 25 April 2024 12:28
Dinkes Biak Numfor tambah tiga distrik eliminasi malaria pada 2024
Kamis, 25 April 2024 12:26
Enam siswa SMA Jayapura ikuti lomba penulisan jurnalistik FLS2N
Kamis, 25 April 2024 10:19
Polda sebut situasi keamanan di Tanah Papua kondusif selepas putusan MK
Rabu, 24 April 2024 21:32
Lantamal X Jayapura awasi laut mencegah penyeludupan
Rabu, 24 April 2024 20:14
Prodi Agro Teknologi Musamus satu-satunya terakreditasi unggul di Papua
Rabu, 24 April 2024 17:22
Pemprov: 126 pokmaswas bantu awasi laut di Papua dari penggunaan peledak
Rabu, 24 April 2024 15:05
Pemprov Papua identifikasi potensi komoditas dorong ekspor
Rabu, 24 April 2024 15:04