Jayapura (Antaranews Papua) - Stanislaos Kasta Gunawan Yustantino, salah satu pilot pesawat twin otter milik Dimonim Air mengaku cuaca di wilayah pegunungan Papua secara umum susah ditebak.
Stanislaos mengemukakan hal itu kepada Antara di Jayapura, Senin, ketika ditanya terkait pesawat pilatus dengan nomor penerbangan PK-HVQ milik Dimonim Air yang diketahui jatuh di Gunung Manuk pada Sabtu (11/8).
Menurut dia, kondisi cuaca saat pesawat itu terbang dari Tanah Merah ke Oksibil, Kabupaten Pegunungan Bintang kala itu agak buruk namun sulit ditebak.
Kondisi cuaca umumnya di wilayah pegunungan Papua tidak bisa ditebak, ada bulan-bulan tertentu kondisinya pagi baik, namun siangnya jelek.
Selanjutnya, kata dia, ada bulan-bulan tertentu yang kondisi siangnya jelek paginya baik.
Keadaan cuaca di Papua terutama di wilayah pegunungan berubahnya sepersekian detik, lima menit bisa berubah, dua menit juga bisa berubah.
Menurut dia, cuaca di kabupaten pegunungan termasuk ekstrem, ada beberapa bulan-bulan tertentu yang tidak bisa diprediksi karena sepersekian detik sudah berubah.
"Karena jarak dari tanah merah ke Oksibil cuman 30 menit, sedangkan perubahan waktu dalam perjalanan bisa berubah," ujarnya.
Informasi yang diperoleh kala itu, kata dia, pesawatnya sudah sampai di Oksibil baru hilang kontak dan kemudian jatuh.
"Tidak ada firasat buruk ketika dua rekan saya hendak terbang dari Tanah Merah ke Oksibil," ujarnya.
Ia menyebutkan, pilot Kapten Wesly maupun kopilot Kapten I Wayan Sugiartha PK-HVQ milik Dimonim Air yang diketahui jatuh di Gunung Manuk pada Sabtu (11/8) sangat baik. Dirinya baru bertemu karena ia membawa pesawat jenis twin otter dan mereka berdua di Yajazi milik Dimonim.
"Intinya kedua rekan saya dalam kesehariannya sangat baik dengan pilot yang lain," ujarnya.
Dari kejadian kecelakaan pesawatnya nanti kita tunggu informasi saja dari KNKT. Kemungkinan hasil dari KNKT terkait kejadian jatuhnya pesawat itu sudah ada.
Ia menambahkan, kedepan pihaknya akan memperbaiki prosedur penerbangan.
Terkait korban, manajemen maskapai penerbangan Dimonim akan membicarakan hal tersebut.