Sydney (ANTARA) - Kondisi kebakaran hutan di pantai timur Australia mulai mereda pada Sabtu setelah malam yang berat bagi petugas pemadam kebakaran dan pihak berwenang mengatakan mereka berharap memiliki setidaknya satu minggu cuaca yang lebih ringan di mana mereka dapat meningkatkan pertahanan terhadap api yang masih menyala.
Pergantian angin selatan yang kuat pada Jumat malam, dengan hembusan lebih dari 100 kpj (60 mpj), memicu sejumlah kebakaran ke tingkat peringatan darurat, tetapi pada Sabtu pagi kondisinya sudah mereda.
Satu orang di New South Wales (NSW) menderita luka bakar serius karena mencoba menyelamatkan properti dan dibawa ke rumah sakit Sydney.
"Tampaknya kami mendapat setidaknya satu minggu, mungkin itu akan menjadi tujuh hari terbaik yang kami miliki tanpa peningkatan kebakaran yang sangat berbahaya," kata Komisaris Layanan Pemadam Kebakaran Pedesaan NSW Shane Fitzsimmons pada konferensi pers.
"Jadi, kesempatan bagi petugas pemadam kebakaran dan masyarakat yang terkena dampak untuk berkonsolidasi dan memungkinkan kita untuk mencoba dan mengatasi semua kebakaran ini."
Tetapi pihak berwenang menegaskan bahwa risikonya masih jauh dari selesai dan orang-orang tidak boleh berpuas diri, dengan dua bulan musim panas masih tersisa, dan perubahan cuaca yang tak terduga bisa membuat api berkobar lagi.
Di seluruh NSW, hampir 150 titik api masih menyala, lebih dari 60 di antaranya sudah diatasi, tetapi tidak ada yang berada di tingkat darurat. Satu titik api masih menyala di tingkat darurat di Victoria.
Pihak berwenang di negara bagian juga menggunakan waktu istirahat selama seminggu sebagai kesempatan untuk mempersiapkan sisa musim kebakaran.
Sejumlah kebakaran di wilayah Snowy Mountains di NSW dan melintasi Victoria bila digabungkan memiliki luas lebih dari 600.000 hektar.
Ribuan warga Australia turun ke jalan pada Jumat untuk memprotes kelambanan pemerintah tentang perubahan iklim, dan didukung oleh pengunjuk rasa di London.
Sejak Oktober, 27 orang telah tewas dan ribuan harus mengungsi karena kebakaran besar dan tak terduga sudah menghanguskan lebih dari 10,3 juta hektar lawan, wilayah yang kira-kira seukuran Korea Selatan.