Naypyidaw (ANTARA) - Pemimpin Myanmar yang digulingkan, Aung San Suu Kyi, tampak dalam kondisi sehat selama pertemuan melalui video pada Rabu, kata pengacaranya.
Peraih Penghargaan Nobel yang telah ditahan sejak militer merebut kekuasaan itu ingin bertemu dengan pengacara secara langsung dan tidak setuju untuk melakukan diskusi luas melalui video di hadapan polisi, ujar pengacara Min Min Soe kepada Reuters melalui telepon.
"Amay terlihat sehat, warna kulitnya bagus," kata Min Min Soe, mengacu pada istilah lokal yang berarti "ibunda" untuk menyebut Suu Kyi.
Selama konferensi video tersebut, Suu Kyi hanya membahas kasus hukum yang dituduhkan kepadanya.
Suu Kyi (75 tahun) ditangkap pada hari yang sama ketika militer merebut kekuasaan pada 1 Februari lalu. Ia menghadapi beberapa dakwaan, di antaranya adalah mengimpor enam radio genggam secara ilegal dan melanggar protokol penanganan virus corona.
Dalam dua konferensi pers baru-baru ini, militer juga menuduhnya melakukan penyuapan.
Pengacara Suu Kyi mengatakan tuduhan itu dibuat-buat dan menganggap tuduhan penyuapan sebagai lelucon.
Sidang berikutnya untuk kasus Suu Kyi adalah pada Kamis (1/4).
Militer merebut kekuasaan dengan mengatakan bahwa pemilu November tahun lalu, yang dimenangkan oleh partai Suu Kyi, telah diwarnai kecurangan meskipun komisi pemilihan mengatakan pemungutan suara telah dilaksanakan secara adil.
Myanmar berada dalam kekacauan sejak aturan militer diberlakukan kembali setelah satu dekade negara itu melangkah menuju demokrasi.
Sejauh ini, sedikitnya 521 warga sipil tewas dalam unjuk rasa anti kudeta. Sebanyak 141 di antara korban jiwa itu meninggal dunia pada Sabtu (27/3), --hari paling berdarah selama dua bulan kerusuhan, menurut Asosiasi Bantuan untuk Tahanan Politik (AAPP).
Pertempuran juga terjadi antara tentara dan pemberontak etnis minoritas di daerah perbatasan. Para pengungsi yang lari menyelamatkan diri dari kerusuhan itu sedang mencari perlindungan di negara-negara tetangga.
Ada keprihatinan yang berkembang di banyak negara tentang prospek Myanmar, yang tidak ada tanda-tanda untuk keluar dari krisis. Junta Myanmar belum mengambil tawaran dari negara-negara tetangganya di Asia Tenggara untuk membantu menemukan solusi.
Amerika Serikat pada Selasa (30/3) memerintahkan para pegawai pemerintah AS dan anggota keluarga mereka untuk meninggalkan Myanmar karena kekhawatiran akan kerusuhan sipil.
Polisi dan juru bicara junta Myanmar tidak menjawab panggilan telepon untuk dimintai komentar.
Sumber: Reuters
Berita Terkait
Aung Suu Kyi dijatuhi hukuman 4 tahun penjara
Senin, 10 Januari 2022 16:29
Persidangan Aung San Suu Kyi dimulai di Myanmar
Senin, 14 Juni 2021 16:38
Media: Pasukan keamanan Myanmar tembaki demonstran, empat warga tewas
Sabtu, 3 April 2021 18:38
Pejabat dari partai Suu Kyi meninggal dunia dalam tahanan polisi
Minggu, 7 Maret 2021 21:11
Utusan khusus PBB serukan tindakan kudeta junta Myanmar
Sabtu, 6 Maret 2021 16:55
Indonesia sampaikan keprihatinan mendalam atas kasus kekerasan di Myanmar
Minggu, 28 Februari 2021 17:35
Dipecat junta militer, Dubes Myanmar untuk PBB bersumpah melawan kudeta
Minggu, 28 Februari 2021 14:31
Dubes Myanmar mendesak PBB untuk hentikan kudeta militer
Sabtu, 27 Februari 2021 12:14