Jakarta (ANTARA) - Indonesia menyampaikan keprihatinan yang mendalam atas penggunaan kekerasan di Myanmar, yang telah menyebabkan korban jiwa dan luka-luka.
Pernyataan tersebut disampaikan Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia melalui lamannya, Minggu.
Indonesia menyerukan agar aparat keamanan tidak menggunakan kekerasan guna menghindari lebih banyak korban jatuh.
"Indonesia berharap semua pihak menahan diri agar situasi tidak semakin memburuk," kata Kemlu.
Militer Myanmar merebut kekuasaan pada 1 Februari setelah komisi pemilihan menolak tuduhan militer soal penipuan dalam pemilihan umum November 2020. Pemilu tersebut dimenangi partai pimpinan Aung San Suu Kyi.
Junta menjanjikan pemilu baru, tetapi tanpa menetapkan jadwal yang pasti.
Kudeta tersebut telah memicu protes massal setiap hari selama hampir empat minggu dan pemogokan oleh banyak pegawai pemerintah.
Berita Terkait

Pebalap Jorge Martin bakal naik meja operasi di Barcelona
Minggu, 18 April 2021 5:14 Wib

Tradisi Buka Puasa Bersama Di Masjid Jayapura
Minggu, 18 April 2021 4:39 Wib

WNA asal Australia ditemukan tewas di dalam hotel Denpasar
Sabtu, 17 April 2021 20:34 Wib

Vaksinasi COVID-19 Kabupaten Jayawijaya masih dipusatkan di kota Wamena
Sabtu, 17 April 2021 19:01 Wib

Kelompok kriminal bersenjata bakar rumah kepala suku dan guru di Beoga Papua
Sabtu, 17 April 2021 15:07 Wib

Spesial di Ramadhan, Thai Alley hidangkan GorThai dan JaPaThai
Sabtu, 17 April 2021 14:04 Wib

KONI Papua harap Disorda-PB PON permudah akses atlet latihan di venue
Sabtu, 17 April 2021 9:38 Wib

Wagub Papua minta aparat keamanan kendalikan situasi di Beoga Puncak
Sabtu, 17 April 2021 5:44 Wib
Komentar