Jakarta (ANTARA) - Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta jelang Tahun Baru Imlek ditutup menguat seiring optimisme terhadap pemulihan ekonomi global.
Rupiah sore ini ditutup menguat 7 poin atau 0,05 persen ke posisi Rp14.368 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.375 per dolar AS.
Pengamat pasar uang Ariston Tjendra saat dihubungi di Jakarta, Senin, mengatakan, sentimen pasar global terhadap aset berisiko menjadi positif hari ini. Indeks saham Asia seperti Nikkei dan Hang Seng ditutup positif. Indeks saham Eropa pun dibuka menguat.
"Sentimen positif ini mungkin ditopang oleh optimisme pasar terhadap pemulihan ekonomi global karena laporan penghasilan perusahaan yang terdaftar di bursa lebih bagus dari ekspektasi. Ada juga yang memanfaatkan buy on dip, beli di harga murah," ujar Ariston.
Ariston menyampaikan pertumbuhan PDB AS pada kuartal IV 2021 yang melebihi ekspektasi juga mengonfirmasi potensi pemulihan ekonomi ke depan.
Ekonomi AS pada triwulan akhir tahun lalu tumbuh 6,9 persen, di atas perkiraan 5,5 persen.
"Tapi di sisi lain, arah harga masih bisa berbalik karena sentimen kebijakan pengetatan moneter The Fed dan kasus harian COVID-19 global yang terus meningkat," kata Ariston.
Rupiah pada pagi hari dibuka melemah ke posisi Rp14.395 per dolar AS. Sepanjang hari rupiah bergerak di kisaran Rp14.354 per dolar AS hingga Rp14.408 per dolar AS.
Sementara itu, kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia pada Senin melemah ke posisi Rp14.392 per dolar AS dibandingkan posisi hari sebelumnya Rp14.381 per dolar AS.