Jakarta (ANTARA) - Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) meluncurkan 47 proyek investasi berkelanjutan senilai Rp155,12 triliun.
Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia dalam Grand Launching Proyek Investasi Berkelanjutan di Jakarta, Kamis, mengatakan ke 47 proyek itu tersebar di sejumlah sektor yakni pariwisata, kawasan ekonomi, industri dan infrastruktur.
"Hari ini kami menawarkan tentang konsep investasi yang sudah kita lakukan, ini sudah ada FS (feasibility study). Selama ini kami akui, pemerintah Indonesia melakukan promosi investasi, selalu berbicara tentang kekayaan, selalu berbicara tentang luas pulau, jumlah penduduk. Dalam pandangan saya sebagai mantan pengusaha, ini menurut saya, ini tidak terlalu paten," katanya.
Bahlil pun menuturkan ke 47 proyek yang ditawarkan itu sudah telah memiliki pra-feasibility study (pra FS) sehingga sudah siap untuk ditindaklanjuti investor.
"Harapan kita, ini bisa kita tawarkan kepada teman-teman dunia usaha yang mencoba untuk melakukan kolaborasi," katanya.
Ke 47 proyek yang ditawarkan tersebar di 33 provinsi dengan rincian 9 proyek di Jawa, 11 proyek di Sumatera, 6 proyek di Kalimantan, 9 proyek di Sulawesi, 3 proyek di Bali dan Nusa Tenggara serta 9 proyek di Maluku dan Papua.
Ada pun sebarannya berdasarkan sektornya meliputi 12 proyek senilai Rp5,78 triliun di sektor pariwisata; 14 proyek senilai Rp48,25 triliun di kawasan ekonomi; 15 proyek senilai Rp51,92 triliun di sektor industri manufaktur; dan 6 sektor senilai Rp49,17 triliun di sektor infrastruktur.
Bahlil meminta agar investor tak perlu ragu masuk ke proyek-proyek tersebut. Ia pun berjanji akan memberikan layanan terbaik dalam proses perizinan dan insentif.
"Kalau Bapak Ibu semua serius untuk masuk investasi di Indonesia, biarkanlah seluruh perizinannya, seluruh insentifnya, kami pemerintah yang akan mengurusnya," katanya.
Para investor, lanjut Bahlil, hanya perlu membawa modal, teknologi dan sebagian pasarnya.
"Saya pastikan Indonesia pada posisi strategis sebagai negara dengan populasi terbesar di Asia Tenggara, luas kita 43 persen dan pendapatan kelas menengah kita semakin membaik," pungkas Bahlil.
Berita Terkait
Wamendagri: Sarapan bergizi investasi jangka panjang di Papua Tengah
Rabu, 13 November 2024 16:41
LKBN ANTARA tekankan kolaborasi media di forum investasi GBA China
Jumat, 8 November 2024 19:21
DPMPTSP Kota Jayapura sebut realisasi investasi capai Rp6 triliun
Selasa, 29 Oktober 2024 2:21
BEI beri literasi pasar modal kepada Brimob Polda Papua
Kamis, 24 Oktober 2024 16:50
Kementerian Investasi mendorong UMKM jadi pemasok industri di Papua
Rabu, 16 Oktober 2024 10:35
Kementerian Investasi tingkatkan kinerja pemda untuk kemudahan usaha
Jumat, 4 Oktober 2024 2:36
DPMPTSP susun peta potensi investasi gali sumber daya Jayapura
Kamis, 25 Juli 2024 16:03
Keminves berharap OAP investasi hilirisasi tingkatkan ekonomi
Rabu, 24 Juli 2024 17:04