Jayapura (ANTARA) -
Dua pengusaha Orang Asli Papua (OAP) yang merupakan lulusan Amerika mengajak para generasi muda di wilayahnya untuk berwirausaha, pasalnya, kini sektor swasta dan wirausaha sangat dibutuhkan di Bumi Cenderawasih.
Salah satu penerima beasiswa pendidikan dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua Ruth Somisu dalam siaran pers kepada Antara di Jayapura, Senin, mengatakan pola pikir generasi muda OAP harus direvolusi.
"Kalau kini kebanyakan anak muda masih berpikir untuk berkarya dengan mengabdi sebagai seorang Aparatur Sipil Negara (ASN),TNI/Polri dan lainnya maka sudah waktunya melirik sektor swasta dan wirausaha karena kini peluang dan potensi ekonomi Papua di sektor swasta wirausaha sangat besar," katanya yang lulus studi S1 di Corban Universitas jurusan Matematika dan menyelesaikan S2 di University of Alabama at Birmingham program studi Bisnis Administrasi.
Menurut Ruth, kini dirinya bergabung di Gabungan Wirausaha Muda Papua (GARAP) untuk merangkul anak-anak muda Papua bersama-sama membuka peluang-peluang ekonomi baru di sektor wirausaha.
Senada dengan Ruth Somisu, Desi Esema yang merupakan penerima beasiswa Pemprov Papua lulusan Western Michigan University (WMU) jurusan bisnis dan operasi pesawat mengatakan edukasi berwirausaha sangat penting bagi anak-anak muda Papua.
“Kini bersama-sama pendiri GARAP, kami mengedukasi anak-anak muda Papua untuk membuka peluang wirausaha,” katanya yang berasal dari Yahukimo.
Dia menjelaskan, pihaknya mengajak mahasiswa OAP diberbagai universitas di dalam negeri maupun luar negeri untuk sungguh-sungguh kuliah tepat waktu agar bisa kembali ke tanah air membangun Papua.
“Kesempatan kuliah hanya datang satu kali, jadi kami ajak adik-adik yang masih kuliah untuk fokus belajar supaya lulus tepat waktu dan kembali bangun Papua,” ujarnya.
Keduanya mengapresiasi kebijakan Gubernur Papua, Lukas Enembe yang memprioritaskan membangun Sumber Daya Manusia (SDM) asli Papua melalui program pemberian beasiswa bagi pelajar dan mahasiswa OAP yang kuliah di dalam negeri maupun luar negeri.
Program beasiswa ini wajib mendapat perhatian prioritas dari Pemerintah Pusat dan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua karena sangat membantu generasi Papua dalam mengenyam pendidikan di berbagai jenjang studi.
“Program beasiswa ini sangat baik, hari ini mungkin belum kelihatan, namun 10 tahun hingga 20 tahun dampaknya pasti positif,” katanya lagi.
Dia menambahkan dengan mendapat beasiswa dari Pemprov Papua dan kuliah di Amerika, dirinya mendapatkan banyak pengalaman sebagai mahasiswa internasional. Selain ilmu pengetahuan yang diperoleh, bersama-sama mahasiswa asal Papua juga dididik para ahli dan dosen luar negeri dengan disiplin tinggi.