Jayapura (ANTARA) - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua menilai keikutsertaan pelaku UMKM pada ajang Trade Expo Indonesia (TEI) 2025 menjadi momentum strategis untuk memperluas jaringan bisnis, menarik investor dan membuka peluang ekspor produk unggulan Papua ke pasar global.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Papua Hartati Sofia Iwanggin di Jayapura, Rabu, mengatakan pada TEI 2025 pihaknya membawa tiga pelaku UMKM binaan untuk berpartisipasi dalam pameran internasional tersebut.
“Kami hadir bersama pelaku UMKM dari Papua dengan berbagai produk dan kerajinan yang didukung pemerintah yakni di bidang batik, kopi dan minuman fermentasi," katanya.
Menurut Sofia, pihaknya berharap dengan kegiatan tersebut para UMKM bertemu langsung dengan pembeli, melakukan business matching dan menjual produknya hingga ke luar pulau bahkan ke luar negeri.
"Karena produk-produk yang dibawa mencerminkan kekayaan alam dan budaya Papua, mulai dari kerajinan noken, batik khas Papua dengan motif lukis dan batik tulis, hingga berbagai produk pangan dan minuman olahan lokal," ujarnya.
Dia menjelaskan minuman produksi Papua awalnya dibuat untuk memperkenalkan gaya hidup sehat kepada masyarakat lokal namun, permintaan produk tersebut kini justru meluas hingga ke Bali dan Jakarta.
“Kami berharap dengan terpilihnya Gubernur dan Wakil Gubernur Papua yang baru dan telah dilantik oleh Presiden Prabowo Subianto, kondisi Papua semakin stabil," katanya lagi.
Dia menambahkan jika situasi kondusif, pihaknya optimistis akan ada lebih banyak investor yang mau masuk dan mendukung pengembangan industri serta UMKM di Papua.

