Jayapura (ANTARA) - Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Papua melepas 501 ekor labi-labi moncong babi atau Carettochelys insculpta di Hutan Adat Nayaro, Kampung Nayaro, Distrik Mimika Baru, Kabupaten Mimika, Papua Tengah, Selasa.
Kepala Seksi Konservasi Wilayah II Timika, Bambang H. Lakuy dalam siaran pers di Jayapura, Selasa, mengatakan 501 labi-labi moncong babi yang dilepaskan merupakan pindahan dari BKSDA Bali dan BKSDA DKI Jakarta pada 2023.
“Sebelum lepas liar, semua satwa telah menjalani masa penyesuaian di kandang transit Mile 21 PT. Freeport Indonesia,” katanya.
Menurut Bambang, selama ini, PT Freeport Indonesia telah banyak memberikan dedikasi untuk kelestarian keanekaragaman hayati Papua, khususnya di Kabupaten Mimika.
“Satwa-satwa hasil sitaan, temuan, penyerahan masyarakat, ataupun pindahan, apalagi dalam jumlah yang banyak, selama ini menjalani penyesuaian di kandang transit Mile 21,” ujarnya.
Dia menjelaskan memilih Hutan Adat Nayaro sebagai tempat pelepasan labi-labi moncong babi karena lokasi yang representatif dan cukup sulit dijangkau.
“Apalagi masyarakat adat di sana memiliki kepedulian untuk melestarikan alam beserta kekayaan hayati di dalamnya,” katanya lagi.
Sementara itu, Vice President Environmental PT Freeport Indonesia, Gesang Setyadi, mengatakan pihaknya berkomitmen untuk terus berkontribusi dalam upaya konservasi alam dan keanekaragaman hayati Tanah Papua.
“Dalam merealisasikan komitmen tersebut, di mana sejak 2006 telah berkolaborasi dengan BBKSDA Papua dalam kegiatan pelepasan satwa endemik setempat bersama para pemangku kepentingan (stakeholders) terkait, serta upaya pengembalian satwa Papua dari provinsi lain di Indonesia ke Papua,” katanya.
Sementara itu Kepala Balai Besar KSDA Papua, A.G. Martana, menyampaikan terima kasih kepada semua yang telah mendukung.
“Semoga upaya-upaya yang dilakukan dalam melestarikan keanekaragaman hayati Papua akan membuahkan hasil maksimal, yang dapat dinikmati anak cucuk kelak di masa mendatang,” katanya.
Kegiatan tersebut dihadiri oleh Staf Ahli Menteri Bidang Pangan KLHK yang juga menjabat sebagai Plt. Direktur Konservasi Keanekaragaman Hayati Spesies dan Genetik (KKHSG), Kepala Balai Besar KSDA Papua, Organisasi Pemerintah Daerah lingkup Kabupaten Mimika, PT. Freeport Indonesia, dan para pihak terkait lainnya.*