Sentani (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Jayapura, Papua memperkuat siaga kebencanaan guna menghadapi gempa bumi megatrust dan hidrometrologi 2024.
Kegiatan kesiapsiagaan kebencanaan dilakukan dengan melihatkan personel BPBD Kabupaten Jayapura, SAR dan TNI-Polri di Kompleks Kantor Bupati Jayapura.
Penjabat Bupati Jayapura Semuel Siriwa di Sentani, Selasa mengatakan berdasarkan kegiatan pelatihan penanggulangan bencana sesuai Undang-Undang Nomor 24 tahun 2007.
“Dalam undang-undang disebutkan wilayah NKRI memiliki kondisi geografis, geologis, hidrologis dan demografis yang memungkinkan terjadinya bencana baik disebabkan oleh faktor alam, faktor non alam maupun faktor manusia yang menyebabkan korban jiwa,” katanya.
Menurutnya, ketika terjadinya bencana alam bukan hanya akan ada korban jiwa, tetapi kerusakan lingkungan, kerugian harta benda, dan dampak psikologis yang dalam keadaan tertentu dapat menghambat pembangunan nasional.
“Untuk mencegah hal itu maka upaya terpadu melakukan latihan kesiapsiagaan secara serentak se-Indonesia dalam menghadapi bencana masih rendah dan belum menjadi budaya sadar bencana,” ujarnya.
Dia menjelaskan hasil servei di Jepang, great hansin earthquake 1995, korban yang dapat selamat dalam durasi golden time disebabkan oleh kesiapsiagaan diri sendiri sebesar 35 persen, dukungan anggota keluarga 31,9 persen.
Dukungan teman atau tetangga sebesar 28,1 persen, dukungan orang sekitar 2,60 persen, dukungan tim SAR 1,70 persen dan lainnya 0,90 persen.
“Berdasarkan hasil kajian tersebut sangatlah jelas bahwa faktor yang paling menentukan adalah penguasaan pengetahuan oleh diri sendiri, dengan mempunyai kemampuan untuk menyelamatkan diri dari ancaman risiko bencana 35 persen, kemudian diikuti oleh anggota keluarga 31,9 persen dan adanya sarana pendukung di sekeliling 28,1 persen,” katanya.
Dia menambahkan berbagai kendala dan tantangan pada umumnya dihadapi pemangku kepentingan (stakeholder) dalam rangka meningkatkan kesiapsiagaan secara mandiri harus segera diatasi.
“Makanya perlunya edukasi untuk meningkatkan pemahaman risiko bencana akan dikemas dalam latihan kesiapsiagaan merupakan pesan utama bersama yang akan diusung dalam proses penyadaran (awareness) kampanye ke depan,” ujarnya.