Biak (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Biak Numfor, Papua menyebut umat Buddha turut andil dan berperan dalam membangun daerah untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat di wilayah ini.
"Semoga dengan momentum perayaan Tri Suci Waisak umat Buddha terus berkiprah melayani masyarakat dengan terus berbagi kebaikan," ujar Pelaksana Tugas Sekretaris Daerah Biak Otto P Wanggai sesaat menghadiri perayaan Tri Suci Waisak, Minggu.
Ia mengaku ada tiga kegiatan diselenggarakan umat Buddha yakni peringatan Hari Tzu Chi sedunia, hari ibu internasional, serta peringatan lahir dan wafatnya sang Buddha.
Sementara itu, Ketua Tzu Chi kantor penghubung Biak, S. Pirono mengatakan peringatan Tri Suci Waisak dirangkaikan dengan hari ibu internasional serta perayaan Waisak 2569 BE
Pada perayaan Waisak ada Lima Sila Buddha yang perlu diimplementasikan dalam keseharian, lanjut dia, karena merupakan pedoman hidup bagi umat Buddha untuk menjauhi tindakan yang merugikan diri sendiri dan orang lain.
"Kelima Sila Buddha yaitu tidak membunuh, tidak mencuri, tidak berbuat asusila, tidak berbohong, dan tidak minum minuman keras," katanya.
Terkait dengan hari ibu internasional, menurut Pirono, dengan menggelar acara basuh kaki ibu oleh anaknya.
Ritual cuci kaki ibu, menurut ia punya nilai kebaikan yang tidak terhingga dari ibu untuk kehidupan sejak dalam kandungan sembilan bulan, anak lahir dirawat dan disekolahkan hingga anak-anaknya hingga dewasa.
"Sebagai anak kita harus berbakti kepada ibu karena jasanya sangat luar biasa merawat anak sejak dalam kandungan, melahirkan, dirawat, disekolahkan anak hingga mendapat pekerjaan. Ya sebagai anak sangat berterima kasih dengan kebaikan ibu sehingga dilakukan kegiatan membasuh kaki ibu menjadi wujud penghormatan dan penghargaan anak atas jasa ibu," katanya.
Pada perayaan Tri Suci Waisak pada Minggu (11/5) dimeriahkan dengan atraksi tarian, anak membasuh kaki ibu dan persembahan tabungan bambu.