Jayapura (ANTARA) - Kapolres Puncak Jaya AKBP Ahmad Fauzan mengatakan dua kelompok masyarakat kembali bertikai di Mulia, ibukota Kabupaten Puncak Jaya,Papua Tengah.
Sejak Selasa (3/6) lalu, aksi saling serang antara dua kelompok masyarakat kembali terjadi, termasuk pembakaran rumah.
"Dalam pertikaian yang terjadi Kamis (5/6) ini belum diketahui berapa banyak korban dan rumah yang dibakar karena anggota fokus meredam pertikaian agar tidak meluas," kata Kapolres Puncak Jaya AKBP Ahmad Fauzan, Kamis.
Dihubungi dari Jayapura, Kapolres Puncak Jaya mengatakan bahwa pertikaian antara kedua kelompok masyarakat yang merupakan pendukung pasangan calon bupati dan wakil bupati nomor urut 1 dan 2.
Awalnya massa dari pendukung paslon 02 yang berada di depan Bandara Mulia melewati batas PMI yang berada di Kampung Karubate sehingga membuat massa pendukung 01 tidak menerima dan membalas sehingga terjadi aksi saling serang.
TNI-Polri berupaya membubarkan aksi saling serang kedua kelompok massa, namun kedua massa tidak menghiraukan.
"Aksi saling serang terjadi di sejumlah kawasan di sekitar Distrik Mulia," kata AKBP Ahmad Fauzan.
Menurutnya, hingga kini personel gabungan TNI-Polri yang ada di Kabupaten Puncak Jaya masih berupaya untuk membubarkan kedua kubu agar tidak melakukan aksi saling serang.
Sebelumnya dalam pertikaian yang terjadi Selasa (3/6), satu orang tewas yaitu Gum Enumbi dan seorang pelajar yakni Piki Murib (17 th) terluka, kata AKBP Ahmad Fauzan.
Pilkada Puncak Jaya diikuti dua pasang calon bupati dan wakil bupati yaitu pasangan nomor urut 1 Yuni Wonda – Mus Kogoya dan nomor urut 2 Miren Kogoya – Mendi Wonorengga.
Pasangan calon bupati dan wakil bupati Yuni Wonda – Mus Kogoya dinyatakan menang setelah Mahkamah Konstitusi memutuskan tidak menerima gugatan sengketa hasil rekapitulasi ulang perolehan suara Pilkada Kabupaten Puncak Jaya 2024 yang diajukan oleh pasangan calon bupati dan wakil bupati nomor urut 2 Miren Kogoya dan Mendi Wonerengga.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Kapolres: Dua kelompok masyarakat di Mulia kembali bertikai