Wamena (ANTARA) - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Jayawijaya, Papua Pegunungan mengharapkan tenaga kesehatan (nakes) menjadi garis depan untuk mendukung pencegahan Human Immunodeficiency Virus (HIV) dan Tuberkulosis (TB) di daerah setempat.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinkes Jayawijaya Lesman Tabuni saat dihubungi di Wamena, Senin mengatakan kegiatan pelatihan tes HIV dan TB bagi nakes yang menjadi garis depan di puskesmas dalam rangka mencegah sekaligus mengobati bagi masyarakat yang telah terinfeksi HIV maupun TB.
“Kami sangat berharap nakes di puskesmas akan mampu mengemban tugas dalam pencegahan dan pengobatan bagi penyakit menular di antaranya HIV dan TB,” katanya.
Menurut dia, saat ini data masyarakat yang terinfeksi HIV AIDS di Kabupaten Jayawijaya kurang lebih 5.711 kasus, dan angka ini masih terus bertambah ketika ada pemeriksaan atau tes HIV secara baik.
“Pengetesan HIV dan TB itu sangat perlu untuk dilakukan, supaya sejak dini penderita dapat diketahui sehingga dapat menjalani pengobatan secara teratur,” ujarnya.
Dia menjelaskan kematian masyarakat yang terinfeksi penyakit menular seperti HIV dan TB karena tidak melakukan pengobatan secara baik.
“Jangan malu untuk memeriksakan kesehatan diri ketika menganggap perilaku kurang sehat atau suka berganti-ganti pasangan. Ini harus dilakukan supaya mendapatkan penanganan kesehatan atau minuman obat antiretroviral atau ARV,” katanya.
Dia menambahkan untuk pengobatan HIV dan TB itu dapat dilakukan di seluruh puskesmas di Kabupaten Jayawijaya tanpa adanya pungutan biaya.
“Kami ingin sampaikan kepada masyarakat bahwa pengobatan penyakit HIV dan TB itu gratis di setiap pusat pelayanan kesehatan pemerintah baik puskesmas maupun rumah sakit,” ujarnya.