Biak (ANTARA) - Terik Matahari terasa menyengat tubuh, pada Kamis (14/8) pukul 14.15 WIT, tetapi kondisi itu tidak menjadi penghalang bagi Joshua Rumbin, siswa SMA Biak, memikul papan nama sekolah berbalut kain merah putih.
Ia bersama siswa sekolah lain sedang mengikuti karnaval jalan, menggelorakan semangat Kemerdekaan ke-80 Republik Indonesia di wilayah terdepan, terluar, dan tertinggal (3T).
Hari kemerdekaan Indonesia diperingati 17 Agustus membawa Joshua pada kenangan mengenai perjuangan para generasi pejuang, termasuk Soekarno dan Hatta yang memproklamirkan Kemerdekaan Republik Indonesia di Jalan Pegangsaan Timur 56 Jakarta pada tahun 1945.
Peringatan hari Proklamasi Kemerdekaan Indonesia memiliki makna spesial dan mendalam bagi bangsa Indonesia, terutama bagi anak-anak orang asli Papua (OAP), karena mereka telah menikmati hasil perjuangan yang dimotori para tokoh bangsa itu.
"Sebagai anak Indonesia, saya bersuka cita merasakan makna Kemerdekaan RI, dengan menjadi peserta karnaval untuk menyambut HUT RI. Ini adalah salah satu wujud syukur sebagai siswa untuk ikut berpartisipasi menyemarakkan ulang tahun kemerdekaan," ujar Joshua.
Bagi Joshua, memeriahkan ulang tahun Kemerdekaan Republik Indonesia pada 17 Agustus 2025 ini merupakan hasil dari perjuangan panjang dan merupakan puncak dari serangkaian tugas untuk mengenang jasa pahlawan dalam melawan penjajah.
Bagi dia, kemerdekaan berarti bangsa Indonesia memperoleh kebebasan yang seutuhnya, bebas dari segala bentuk penindasan dan penguasaan bangsa asing.
Joshua ingin mengisi masa dari hasil perjuangan para pahlawan di hari kemerdekaan, saat ini, dengan tekun menuntut ilmu di sekolah, sehingga dapat mewujudkan cita-cita menjadi generasi muda Papua yang sehat, cerdas, dan produktif.
Sementara, Christopher Edo, siswa SMP OAP Distrik Samofa, menilai peringatan Proklamasi Kemerdekaan RI merupakan momen untuk menyatukan berbagai suku, agama, dan budaya di Indonesia menjadi satu bangsa yang memiliki identitas nasional yang kuat.
Dengan merayakan proklamasi ini dapat memperkuat jiwa anak muda Papua untuk persatuan dan kebanggaan terhadap jati diri sebagai bagian dari generasi muda bangsa Indonesia.
Sebagai anak Papua asli, Edo mengakui momen menyambut HUT RI bagi setiap pelajar di Biak Numfor menjadi sesuatu yang spesial karena bersama teman-teman sekolahnya bisa ikut merayakan hari proklamasi kemerdekaan dengan mengikuti gerak jalan.
Edo mewakili sekolah sebagai peserta lomba gerak jalan sebagai bagian dari rasa syukur dan ungkapan terima kasih kepada pahlawan Nasional yang telah berjuang dengan pengorbanan jiwa raga untuk mewujudkan proklamasi kemerdekaan Indonesia, yang kini telah memasuki usia 80 tahun.
Ungkapan syukur anak-anak di Biak dengan mengikuti lomba berarti memaknai hasil perjuangan para pendahulu untuk kemerdekaan bangsa Indonesia.
Perayaan kemerdekaan yang dimeriahkan dengan berbagai kegiatan dan difasilitasi oleh pemerintah daerah ini memiliki satu tujuan mulia, yakni meningkatkan nasionalisme bagi generasi muda, sekaligus mengajak mereka berterima kasih kepada para pahlawan dan bersyukur kepada Tuhan atas karunia kemerdekaan.
Edo menyadari bahwa bentuk mensyukuri karunia kemerdekaan itu dengan menumbuhkan semangat dan rajin belajar untuk menyongsong masa depan dan mengisi masa kemerdekaan dengan ikut menjadi pelaku pembangunan bangsa di masa depan.
Sofia Inarkumbo, siswi SMP Kelas VII Pulau Bromsi yang juga penerima beasiswa Kartu Biak Pintar 2025, bertekad untuk terus belajar, sebagai wujud syukur dan terima kasih kepada negara, melalui pemerintah daerah, yang telah memberikan bantuan biaya pendidikan.
Sofia menilai, tidak ada pilihan bagi dia dan generasi muda lainnya dalam mengisi kemerdekaan ini, yakni hanya dengan terus belajar untuk menaikkan kapasitas dan potensi diri, sehingga dapat memberikan kontribusi besar bagi perjuangan masa kini, yakni mengisi pembangunan bangsa menuju Indonesia maju.
Sebagai generasi muda yang telah terdidik, memelihara nilai kepahlawanan, saat ini dapat diwujudkan dengan menjaga nilai-nilai luhur bangsa, seperti gotong royong, toleransi, dan kejujuran dalam kehidupan sehari-hari, sesuai dengan bidang tugasnya.
Menjaga persatuan
Selain belajar, tugas generasi muda yang juga pokok dalam mengisi kemerdekaan adalah menjaga persatuan dan kesatuan, dengan selalu mengedepankan sikap toleran dan saling menghormati dalam perbedaan suku, agama, dan budaya.
Generasi muda harus mampu menjadi penjaga terdepan demi tetap terwujudnya persatuan dan kesatuan bangsa, sehingga tidak sampai terjadi perpecahan. Hanya dengan persatuan dan kesatuan yang terjaga, maka bangsa Indonesia akan mampu membangun menjadi bangsa besar, yang rakyatnya hidup rukun, damai, dan sejahtera.
Pemerintah Kabupaten Biak Numfor menilai penempatan upacara 17 Agustus 2025 di Pulau Bromsi menjadi bukti nyata negara ingin memastikan hadir untuk melayani seluruh masyarakat, khususnya di wilayah 3T.
Dalam kurun waktu 80 tahun sejak Republik Indonesia merdeka 17 Agustus 1945, baru pertama kali dilakukan upacara detik-detik Proklamasi Kemerdekaan RI di Pulau Bromsi. Dengan pemilihan di lokasi 3T itu, maka rasa memiliki warga terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) akan semakin kokoh.
Bupati Biak Numfor Markus Mansnembra mengakui, dengan kegiatan peringatan HUT ke-80 RI dilaksanakan di Pulau Bromsi, pemerintah dapat menghadirkan kebahagiaan bagi warga kepulauan itu karena semaraknya berbagai kegiatan yang melibatkan warga.
Menggelorakan nilai kebangsaan dan nasionalisme bagi anak-anak di wilayah 3T di Kabupaten Biak Numfor akan mematri kesadaran bagi warga bahwa kita semua memiliki kewajiban untuk mengisi kemerdekaan dengan semangat persatuan dan kesatuan bangsa.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Cara anak-anak di Biak gelorakan semangat Kemerdekaan RI di wilayah 3T

