Jayapura (ANTARA) - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua melalui Dinas Pendidikan setempat membahas format pendirian akademi komunitas untuk mencetak tenaga terampil lewat pendidikan vokasi.
Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Provinsi Papua Christian Sohilait di Jayapura, Selasa, mengatakan kegiatan kelompok diskusi terpumpun terkait penyediaan sumber daya manusia mumpuni lewat vokasi menjadi penting karena Papua membutuhkan tenaga kerja terampil yang siap kerja dalam waktu singkat.
“Oleh karena itu kegiatan ini dilakukan untuk mendapat format yang tepat bagaimana mendirikan akademi komunitas di Papua," katanya.
Menurut Sohilait, dengan begitu anak-anak di Papua telah siap bekerja sesuai bidang vokasi yang dipilih.
"Akademi komunitas merupakan perguruan tinggi berbasis vokasi yang diarahkan untuk menjawab kebutuhan sektor strategis di Papua,"ujarnya.
Dia menjelaskan seperti pertanian, perkebunan, perikanan, hingga industri pengolahan, membutuhkan kehadiran akademi komunitas, yang diharapkan mampu mendukung berbagai program pembangunan pemerintah, termasuk pengembangan kawasan pangan dan perkebunan.
"FGD yang digelar selama tiga hari tersebut menghadirkan pembicara dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI), serta pakar hukum dan diikuti 60 peserta dari berbagai unsur pendidikan," katanya.
Dia menambahkan para narasumber membagikan pengalaman pendirian akademi komunitas di berbagai daerah, membahas aspek regulasi, hingga mekanisme rekrutmen tenaga pengajar dan manajemen pengelolaan.
"Sehingga kami ingin memastikan akademi komunitas ini benar-benar relevan dengan kebutuhan daerah. Dengan begitu anak-anak Papua tidak hanya mendapatkan pendidikan, tetapi juga langsung memiliki keterampilan yang dibutuhkan masyarakat dan dunia kerja,” ucap Christian Sohiliat.

