Jayapura (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Papua melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) menyebut ekspor kayu kini bisa dilakukan langsung ke Shanghai, Tiongkok, sehingga langkah ini menjadi upaya memastikan seluruh komoditas asal papua akan tercatat sebagai produk ekspor daerah setempat.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Papua, Hartati Iwangin di Jayapura, Rabu, mengatakan selama ini sejumlah komoditas asal Papua, termasuk kayu, masih dikirim melalui pelabuhan di Makassar dan Surabaya, sehingga tercatat sebagai produk ekspor dari daerah tersebut dan bukan dari Papua.
Menurut Hartari, kini pihaknya akan membuka pasar komoditas lainnya seluas-luasnya, karena sudah bisa dilakukan ekspor langsung dan lebih efisien.
“Selama ini komoditi seperti kayu dan hasil lainnya yang keluar dari Papua melalui Makassar dan Surabaya tercatat atas nama daerah itu. Sekarang kami hentikan sehingga semua ekspor harus melalui Papua,” ujarnya.
Dia menjelaskan uji coba ekspor langsung telah dilakukan dengan pengiriman 15 kontainer kayu ke Shanghai dengan melibatkan beberapa instansi terkait, seperti Bea Cukai, Sucofindo, Karantina Tumbuhan, Karantina Hewan dan Ikan, serta Dinas Kehutanan.
“Semua pihak bersinergi untuk mendorong ekspor langsung dari Papua walaupun transit di Makassar atau Surabaya, barang tetap tercatat sebagai komoditi dari Papua,” katanya.
Dia menambahkan kebijakan ini diharapkan dapat meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD) serta membuka peluang lebih besar bagi pelaku usaha lokal untuk terlibat dalam rantai ekspor.
"Untuk itu kami mengimbau pelaku usaha di Papua agar berkoordinasi dengan Disperindag sebagai instansi penerbit Surat Keterangan Asal (SKA) untuk kebutuhan ekspor sehingga prosesnya bisa lebih cepat,"ujarnya.

