Jayapura (Antara Papua) - Pemakaian plastik di Hypermart Jayapura mulai berkurang setelah diberlakukan program plastik berbayar dengan harga Rp200/plastik.

"Sekarang pemakaian plastik sudah kurang, konsumen sudah mengetahui program tersebut," ujar La Ode Jurnalin Manager on Duty Hypermart Jayapura, di Jayapura, Jumat.

Ia menyebut kini sebagian masyarakat lebih memilih untuk membawa kantong belanjaannya sendiri dibanding harus menggunakan plastik Hypermart yang telah dikenakan biaya.

"Banyak yang sudah bawa kantung sendiri, tapi kalau belanjanya banyak mereka minta pakai karton," kata dia.

Menurutnya penerapan program plastik berbayar cukup efektif menekan pemakaian plastik, namun ia memandang harga yang dikenakan masyarakat tidak boleh terlalu besar.

"Kalau sampai Rp1.000 ke atas kayanya masyarakat berat dan protesnya ke kami, kadang yang Rp200 saja masih ada yang protes," ucap La Ode.

Sebelumnya, Pemerintah Kota (Pemkot) Jayapura untuk sementara telah menetapkan harga plastik berbayar Rp200, sesuai dengan aturan yang dikeluarkan Kementerian Kehutanan dan Lingkungan Hidup.

"Tadi sudah kami bahas bersama dengan para pengusaha toko yang ada di wilayah kota. Belum ada Perwal sebagai dasar hukum untuk memungut, kita berpatokan kepada kebijakan pusat, yaitu Rp200 perkantong," ujar Wali Kota Jayapura Benhur Tommy Mano.

Mano mengungkapkan, pihaknya kini tengah menggodok aturan untuk menjadi dasar hukum program plastik berbayar, sekaligus guna menetapkan harga baru bagi penggunaan plastik di pasar moderen.

"Perwal sedang dibahas di bagian hukum dan akan dikeluarkan secepatnya karena program ini uji cobanya sampai Juni 2016," ucap dia.

"Kita juga sedang melakukan poling kepada masyarakat untuk mengetahui berapa besaran harga untuk dimuat didalam Perwal," sambung Mano. (*)

Pewarta : Pewarta: Dhias Suwandi
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024