Jayapura (Antara Papua) - Dinas Perindustrian Perdagangan dan Koperasi (Disperindagkop) Kota Jayapura tengah menata Kampung Skouw Sae, di Distrik Muara Tami, agar kawasan tersebut dapat menjadi kampung industri.

"Kami menjadikan Kampung SKouw Sae sebagai kampung industri karena melihat potensi yang ada di sana. Kemudian sumber manusia, dan budaya kerja. Karena itu program-program yang kami masukan ke sana dapat diterima dengan baik," ujar Kepala Disperindagkop Kota Jayapura Robert Awi, di Jayapura, Minggu.

Diakuinya hingga kini program yang dijalankan terlaksana dengan baik, dan tengah diupayakan penataan lokasi khusus untuk menjual produk-produk olehan dari masyarakat Kampung Souw Sae.

"Bantuan yang kami berikan digunakan dengan bertanggungjawab. Karenanya kami tengah membuat sanggar industri, kami dapat bantuan Rp1 miliar dari Kementerian Koperasi untuk membangun pasar dan sanggar industri. Sanggar ini bisa digunakan untuk menjual hasil produksi mereka," katanya.

Awi mengklaim bahwa dari kampung tersebut sudah ada satu produk unggulan yang mulai mendapat respon dari pasar, yaitu piring lidi.

"Usaha piring lidi kami punya program kampung industri yang difokuskan di Kampung Skouw Sae. Di kampung itu hampir semua ibu rumah tangga bisa membuat piring lidi dan berbagai variannya," katanya lagi.

Di sana, sambung Awi, Disperindagkop sudah membangun pabrik sagu dan mereka sudah menghasilkan sagu, baik yang basah maupun yang bubuk. Selain itu masih ada beberapa unit usaha lainnya.

"Di kampung Skouw Sae kami juga mulai memberi pelatihan dan memproduksi Virgin Coconut Oil (VCO). Tahun depan kami rencana masyarakat di sana sudah harus bisa memproduksi minyak kelapa," ujar Awi. (*)

Pewarta : Pewarta: Dhias Suwandi
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024