Jayapura (Antara Papua) - Pelayanan Kesehatan di Puskesmas Bagasawar, Kabupaten Sarmi, Provinsi Papua terkendala transportasi untuk menjangkau 12 kampung yang berada di bawah puskesmas tersebut.
"Keluhan itu disampaikan pengelola Puskesmas di Kabupaten Sarmi saat melakukan pelayanan luar puskesmas," kata ketua tim Unit Percepatan Pembangunan Kesehatan Papua (UP2KP) yang melakukan survei dana otonomi khusus kesehatan sebesar 15 persen dan KPS di Sarmi, Maxi Simaela di Jayapura, Senin.
Maxi menjelaskan, puskesmas Bagawar melayani 12 kampung, jarak antara kampung yang satu dengan kampung yang lain sangat jauh, sehingga untuk menjangkau kampung yang satu ke kampung lain agak sulit.
"Pengelola sulit mendapatkan transportasi baik kendaraan roda dua maupun roda empat untuk menjangkau masing-masing kampung itu guna melakukan pelayanan kesehatan," ujarnya.
Dengan demikian, kata dia, para petugas puskesmas itu berharap kepada Pemerintah Kabupaten Sarmi agar memperhatikan kesulitan yang dialami.
"Mereka berharap Pemerintah setempat bisa memberikan bantuan transportasi berupa kendaraan roda dua (motor-red) untuk mendukung kelancaran pelayanan kesehatan dimasing-masing kampung," ujarnya.
Menurut pengakuan para petugas, tambah Maxi, biasanya tunjangan transportasi yang dikasih oleh Pemerintah Sarmi sebesar Rp100.000 sementara untuk menjangkau kampung yang paling terjauh membutuhkan biaya transportasi Rp600 ribu hingga Rp700 ribu.
"Kalau ada motor mungkin biaya transportasi Rp100.000 itu cukup. Petugas bisa pakai biaya itu untuk beli bensin dan bisa pakai motor sampai ke kampung-kampung yang paling jauh," katanya. (*)
"Keluhan itu disampaikan pengelola Puskesmas di Kabupaten Sarmi saat melakukan pelayanan luar puskesmas," kata ketua tim Unit Percepatan Pembangunan Kesehatan Papua (UP2KP) yang melakukan survei dana otonomi khusus kesehatan sebesar 15 persen dan KPS di Sarmi, Maxi Simaela di Jayapura, Senin.
Maxi menjelaskan, puskesmas Bagawar melayani 12 kampung, jarak antara kampung yang satu dengan kampung yang lain sangat jauh, sehingga untuk menjangkau kampung yang satu ke kampung lain agak sulit.
"Pengelola sulit mendapatkan transportasi baik kendaraan roda dua maupun roda empat untuk menjangkau masing-masing kampung itu guna melakukan pelayanan kesehatan," ujarnya.
Dengan demikian, kata dia, para petugas puskesmas itu berharap kepada Pemerintah Kabupaten Sarmi agar memperhatikan kesulitan yang dialami.
"Mereka berharap Pemerintah setempat bisa memberikan bantuan transportasi berupa kendaraan roda dua (motor-red) untuk mendukung kelancaran pelayanan kesehatan dimasing-masing kampung," ujarnya.
Menurut pengakuan para petugas, tambah Maxi, biasanya tunjangan transportasi yang dikasih oleh Pemerintah Sarmi sebesar Rp100.000 sementara untuk menjangkau kampung yang paling terjauh membutuhkan biaya transportasi Rp600 ribu hingga Rp700 ribu.
"Kalau ada motor mungkin biaya transportasi Rp100.000 itu cukup. Petugas bisa pakai biaya itu untuk beli bensin dan bisa pakai motor sampai ke kampung-kampung yang paling jauh," katanya. (*)