Wamena (Antaranews Papua) - Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Jayawijaya dokter Willy Mambieuw mengimbau petugas kesehatan dan seluruh puskesmas setempat tetap melanjutkan program imunisasi, walau beberapa waktu lalu muncul kasus seorang anak pingsan usai disuntik vaksin.

Willy di Wamena, Minggu mengatakan pihaknya hanya meminta pihak puskesmas untuk memperbaiki sistem sosialisasi tentang pemberian vaksin campak, rubella dan polio sehingga masyarakat tidak khawatir.

"Misalnya jika mau imunisasi, harus memberikan undangan lebih awal, sehingga lebih terencana dan tertata dengan baik," katanya.

Sejak diluncurkan program imunisasi pada awal Agustus 2018, katanya, jumlah anak yang telah menerima hak untuk vaksi MR baru 12 persen, dari 52 ribu anak yang ditargetkan.

"Ada sekitar 46 ribuan anak yang harus diimunisasi. Pelaksanaan imunisasi tetap berjalan," katanya.

Terkait kematian seorang siswa SD yang terlebih dahulu pingsan usai disuntik vaksin, sejumlah dokter telah melakukan pertemuan dengan Bupati Jayawijaya, Papua, untuk membahas kasus tersebut.

"Imunisasi campak, rubella dan polio tetap jalan seperti rencana awal. Itu hasil kesepakatan dan telah disepekati oleh bupati," katanya.

Sebelumnya seorang siswa SD di Jayawijaya pingsan lalu meninggal dunia setelah disuntik vaksin, dan dokter menduga penyebab kematian anak tersebut bukan karena vaksin, sebab tujuh anak lainnya yang disuntik dengan cairan yang sama, hingga kini dalam keadaan sehat.

Pewarta : Marius Frisson Yewun
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024