Asmat (Antaranews Papua) – Bupati Asmat Elisa Kambu menyerahkan bantuan modal usaha kepada kelompok tani di Kampung Sagare, Distrik Awyu, Kabupaten Asmat, Provinsi Papua, pada Sabtu (8/12).
Pemerintah setempat memberikan bantuan sebesar Rp30 juta kepada petani Sagare, guna mendukung pengembangan tanaman padi di kampung tersebut.
Bupati Asmat Elisa Kambu mengharapkan agar petani Sagare memanfaatkan modal usaha tersebut sesuai peruntukkannya, terutama untuk perawatan tanaman padi sehingga produksinya maksimal.
Elisa mengatakan pemerintah daerah setempat sangat mendukung masyarakat yang menggeluti usaha pertanian. Untuk pengembangan pertanian di Asmat, pemerintah melalui Dinas Pertanian membantu benih, pupuk, obat-obatan dan membuka lahan-lahan pertanian masyarakat.
Ia juga mengatakan bahwa pemerintah setempat terus memacu warga untuk menggarap tanahnya dan menanam berbagai jenis tanaman, sehingga kebutuhan pangan keluarga terpenuhi serta mendatangkan pendapatan untuk keluarga.
“Rumah petani sudah dibangun, lahan dan irigasi juga sudah dibuka. Sekarang kita berikan modal usaha. Jadi saya harapkan agar petani benar-benar memanfaatkan semua fasilitas ini,” kata Elisa di Sagare.
Ia menambahkan Pemkab Asmat memproyeksikan Kampung Sagare menjadi desa uji coba (pilot project) pertanian di kabupaten tersebut. Nantinya warga dari kampung-kampung lain bisa datang belajar cara bercocok tanam di Sagare.
“Sagare akan menjadi tempat di mana orang lain bisa datang belajar pertanian. Dan suatu saat juga Sagare akan mensuplai pangan untuk Asmat dan kabupaten lain. Jadi saya harap masyarakat memanfaaatkan dan mengelola lahan secara maksimal,” ujarnya. (*/adv)
Pemerintah setempat memberikan bantuan sebesar Rp30 juta kepada petani Sagare, guna mendukung pengembangan tanaman padi di kampung tersebut.
Bupati Asmat Elisa Kambu mengharapkan agar petani Sagare memanfaatkan modal usaha tersebut sesuai peruntukkannya, terutama untuk perawatan tanaman padi sehingga produksinya maksimal.
Elisa mengatakan pemerintah daerah setempat sangat mendukung masyarakat yang menggeluti usaha pertanian. Untuk pengembangan pertanian di Asmat, pemerintah melalui Dinas Pertanian membantu benih, pupuk, obat-obatan dan membuka lahan-lahan pertanian masyarakat.
Ia juga mengatakan bahwa pemerintah setempat terus memacu warga untuk menggarap tanahnya dan menanam berbagai jenis tanaman, sehingga kebutuhan pangan keluarga terpenuhi serta mendatangkan pendapatan untuk keluarga.
“Rumah petani sudah dibangun, lahan dan irigasi juga sudah dibuka. Sekarang kita berikan modal usaha. Jadi saya harapkan agar petani benar-benar memanfaatkan semua fasilitas ini,” kata Elisa di Sagare.
Ia menambahkan Pemkab Asmat memproyeksikan Kampung Sagare menjadi desa uji coba (pilot project) pertanian di kabupaten tersebut. Nantinya warga dari kampung-kampung lain bisa datang belajar cara bercocok tanam di Sagare.
“Sagare akan menjadi tempat di mana orang lain bisa datang belajar pertanian. Dan suatu saat juga Sagare akan mensuplai pangan untuk Asmat dan kabupaten lain. Jadi saya harap masyarakat memanfaaatkan dan mengelola lahan secara maksimal,” ujarnya. (*/adv)