Jayapura (ANTARA) - Bintara pembina desa (Babinsa) Kodim 1712/Sarmi bersama warga Kampung Betas 3, Distrik Pantai Timur, Kabupaten Sarmi, Papua memperbaiki jembatan Eyo yang rusak akibat diterjang banjir.
Serma Silvester Waromi, Babinsa Kodim 1712/Sarmi ketika dihubungi dari Kota Jayapura, Jumat malam mengatakan perbaikan jembatan Eyo itu melihat empat rekannya sesama babinsa dari Distrik Pantai Timur, Kabupaten Sarmi.
"Perbaiki jembatan rusak ini dilakukan karena meluapnya banjir air sungai di Kampung Betas 3 karena hujan yang terus menerus tidak berhenti sehingga memakan badan jembatan yang terbuat dari bahan kayu," katanya.
Menurut dia, perbaikan jembatan itu harus segera dilakukan oleh masyarakat karena akan melumpuhkan jalur transpostasi dan aktifitas sehari-hari dalam bekerja.
"Pekerjaan perbaikan jembatan dimotori langsung oleh kami sebagai, Babinsa dilapangan dan dibantu masyarakat dari dua kampung yang bergotong royong memperbaiki bagian-bagian kayu yang sudah lapuk atau tidak layak lagi digunakan untuk jembatan," katanya.
Silverster mengaku sudah berkoordinasi langsung dengan kepala Kampung setempat tentang pentingnya perbaikan jembatan tersebut.
"Karena apabila dibiarkan tentu akan berbahaya dan menghambat lalu lintas warga yang melewati jembatan itu," kata Silverster.
Tokoh masyarakat Kampung Betaf 3, Selfanus Yanseda bersama babinsa berupaya bersama masyarakat untuk mencari dan mengumpulkan papan buat jembatan sebanyak 50 lembar dari masyarakat yang mempunyai hak ulayat hutan.
Ia mengatakan jembatan yang rusak itu menghubungkan jalan lintas Sarmi-Jayapura tepatnya di Kampung Betaf 3 Distrik Pantai Timur.
"Keberadaan jembatan ini sangat penting bagi masyarakat kehidupan masyarakat yang akan bekerja dan anak-anak kita yang sekolah," katanya.
Namun, kata dia, dengan perbaikan jembatan tersebut, sudah menjadi kewajiban warga kampung untuk menjaganya agar tetap kokoh karena merupakan salah satu penghubung jalan kampung yang menjadi akses kegiatan perekonomian masyarakat.
Serma Silvester Waromi, Babinsa Kodim 1712/Sarmi ketika dihubungi dari Kota Jayapura, Jumat malam mengatakan perbaikan jembatan Eyo itu melihat empat rekannya sesama babinsa dari Distrik Pantai Timur, Kabupaten Sarmi.
"Perbaiki jembatan rusak ini dilakukan karena meluapnya banjir air sungai di Kampung Betas 3 karena hujan yang terus menerus tidak berhenti sehingga memakan badan jembatan yang terbuat dari bahan kayu," katanya.
Menurut dia, perbaikan jembatan itu harus segera dilakukan oleh masyarakat karena akan melumpuhkan jalur transpostasi dan aktifitas sehari-hari dalam bekerja.
"Pekerjaan perbaikan jembatan dimotori langsung oleh kami sebagai, Babinsa dilapangan dan dibantu masyarakat dari dua kampung yang bergotong royong memperbaiki bagian-bagian kayu yang sudah lapuk atau tidak layak lagi digunakan untuk jembatan," katanya.
Silverster mengaku sudah berkoordinasi langsung dengan kepala Kampung setempat tentang pentingnya perbaikan jembatan tersebut.
"Karena apabila dibiarkan tentu akan berbahaya dan menghambat lalu lintas warga yang melewati jembatan itu," kata Silverster.
Tokoh masyarakat Kampung Betaf 3, Selfanus Yanseda bersama babinsa berupaya bersama masyarakat untuk mencari dan mengumpulkan papan buat jembatan sebanyak 50 lembar dari masyarakat yang mempunyai hak ulayat hutan.
Ia mengatakan jembatan yang rusak itu menghubungkan jalan lintas Sarmi-Jayapura tepatnya di Kampung Betaf 3 Distrik Pantai Timur.
"Keberadaan jembatan ini sangat penting bagi masyarakat kehidupan masyarakat yang akan bekerja dan anak-anak kita yang sekolah," katanya.
Namun, kata dia, dengan perbaikan jembatan tersebut, sudah menjadi kewajiban warga kampung untuk menjaganya agar tetap kokoh karena merupakan salah satu penghubung jalan kampung yang menjadi akses kegiatan perekonomian masyarakat.