Asmat (ANTARA) - Dinas Pariwisata Kabupaten Asmat menggelar festival seni budaya pesona Asmat Beorpit dan Tawaraoct ke-21 tahun 2019 di Agats, Kabupaten Asmat, Provinsi Papua, Selasa (25/6).
Festival budaya ini diikuti 340 peserta dan dilaksanakan selama empat hari. Ada delapan perlombaan selama festival berlangsung, yaitu balasa cenderawasih, tari kreasi, vokal grup, sosio drama, pop singer, imitasi burung cenderawasih, mengukir, dan pesona beorpit dan tawaraoct.
Acara tersebut dibuka Asisten I Setda Asmat Yustus Kakom, dan dihadiri Asisten II Daniel Rumburen, para kepala OPD, pejabat TNI-Polri, kepala distrik, kepala kampung, para tokoh dan warga setempat.
Asisten I Yustus Kakom mengatakan bahwa festival budaya beorpit dan tawaraoct merupakan kegiatan yang diagendakan setiap tahun di Kabupaten Asmat. Acara itu bertujuan mengembangkan kreativitas warga di bidang seni budaya.
“Selain itu juga mendorong masyarakat untuk menyadari dan memahami betapa pentingnya warisan budaya di Tanah Asmat,” katanya.
Festival Seni Budaya Beorpit di Agats, Kabupaten Asmat, Provinsi Papua yang ke-4. (Dokumen Humas Pemkab Asmat/Eman)
Yustus mengatakan kegiatan tersebut dimaksudkan untuk menggerakan semangat seniman/seniwati di Asmat agar terus berkarya dan menghidupkan nuansa-nuansa kebudayaan di tengah masyarakat.
Ia mengharapkan agar peserta dan warga mengikuti kegiatan budaya tersebut secara tertib, sehingga penyelenggaraannya berlangsung aman dan kondusif.
“Jadikan sebagai ajang silaturahmi, saling berkomunikasi dan mengenal. Dengan demikian hubungan sosial semakin lebih baik dan seni budaya dapat diperkenalkan secara luas,” ujarnya.
Yustus juga mengharapkan agar pelaksanaan festival serupa dibuat dalam suasana yang lebih meriah dan memberikan daya tarik tersendiri bagi pengunjung sehingga lebih banyak orang yang menyaksikannya. (*/adv)
Festival budaya ini diikuti 340 peserta dan dilaksanakan selama empat hari. Ada delapan perlombaan selama festival berlangsung, yaitu balasa cenderawasih, tari kreasi, vokal grup, sosio drama, pop singer, imitasi burung cenderawasih, mengukir, dan pesona beorpit dan tawaraoct.
Acara tersebut dibuka Asisten I Setda Asmat Yustus Kakom, dan dihadiri Asisten II Daniel Rumburen, para kepala OPD, pejabat TNI-Polri, kepala distrik, kepala kampung, para tokoh dan warga setempat.
Asisten I Yustus Kakom mengatakan bahwa festival budaya beorpit dan tawaraoct merupakan kegiatan yang diagendakan setiap tahun di Kabupaten Asmat. Acara itu bertujuan mengembangkan kreativitas warga di bidang seni budaya.
“Selain itu juga mendorong masyarakat untuk menyadari dan memahami betapa pentingnya warisan budaya di Tanah Asmat,” katanya.
Yustus mengatakan kegiatan tersebut dimaksudkan untuk menggerakan semangat seniman/seniwati di Asmat agar terus berkarya dan menghidupkan nuansa-nuansa kebudayaan di tengah masyarakat.
Ia mengharapkan agar peserta dan warga mengikuti kegiatan budaya tersebut secara tertib, sehingga penyelenggaraannya berlangsung aman dan kondusif.
“Jadikan sebagai ajang silaturahmi, saling berkomunikasi dan mengenal. Dengan demikian hubungan sosial semakin lebih baik dan seni budaya dapat diperkenalkan secara luas,” ujarnya.
Yustus juga mengharapkan agar pelaksanaan festival serupa dibuat dalam suasana yang lebih meriah dan memberikan daya tarik tersendiri bagi pengunjung sehingga lebih banyak orang yang menyaksikannya. (*/adv)