Surabaya (ANTARA) - Sebanyak 519 pengungsi asal Wamena, Papua, tiba di Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, dengan menumpang kapal milik PT Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni) Kapal Motor (KM) Dobonsolo.

Felari, salah seorang pengungsi, setibanya di Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, Kamis, kepada wartawan mengungkapkan kondisi di Wamena masih belum kondusif.

Felari yang telah menetap di Wamena dengan membuka usaha warung selama lebih dari lima tahun berencana mengungsi ke rumah keluarganya di Lumajang, Jawa Timur.

"Ini saya bawa seluruh keluarga untuk mengungsi ke Lumajang," ucapnya.

Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Pemerintah Provinsi Jawa Timur Jonathan Judianto memastikan kedatangan pengungsi dari Wamena seluruhnya ditanggung pemerintah.

"Mereka adalah warga Jawa Timur yang merantau ke Papua," ujarnya.

Dia menjelaskan, masing-masing pengungsi yang hari ini tiba dengan menumpang KM Dobonsolo hanya membayar biaya restribusi senilai Rp6.000.

"Selebihnya biaya kepulangan mereka sampai ke daerah asal di berbagai kabupaten/ kota wilayah Jawa Timur kami tanggung," ucapnya.

Jonathan menandaskan, sebelum dipulangkan ke rumah masing-masing keluarganya, para pengungsi terlebih dahulu ditampung di Asrama Transito, Jalan Margeroje Surabaya, untuk dilakukan pendataan sekaligus pemeriksaan kesehatan.

"Dinas Kesehatan dan juga Kantor Kesehatan Pelabuhan Surabaya akan memeriksa kesehatan para pengungsi, salah satunya kami mengantisipasi agar tidak ada yang terjangkit penyakit malaria," katanya.

Di Asrama Transito, lanjut Jonathan, masing-masing pengungsi juga akan menerima bantuan sosial dari Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa.

"Akomodasi kepulangan mereka ke masing-masing rumah keluarganya di berbagai daerah kabupaten/ kota wilayah Jawa Timur juga telah kami siapkan," ucapnya.

Pewarta : A Malik Ibrahim / Hanif Nashrullah
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024