Biak (ANTARA) - Komunitas warga Biak The Maczman di Kabupaten Biak Numfor, Papua, menggalang bantuan berupa uang Rp20 juta dan sembilan koli pakaian layak pakai untuk korban kerusuhan Wamena pada 23 September 2019.
"Pengiriman bantuan hasil penggalangan The Maczman akan bekerja sama dengan Pangkalan Udara Manuhua untuk diserahkan kepada korban kerusuhan di Wamena," kata Koordinator The Maczman Biak Majid saat dihubungi dari Biak, Jumat.
Majid berharap bantuan bisa segera dikirim di Wamena dan diterima korban kerusuhan.
"Saya sudah berkoordinasi dengan pihak Lanuh Manuhua, ya dijadwalkan Jumat 25 Oktober barang bantuan dari penggalangan dana The Maczman Biak bisa dimanfaatkan warga korban kerusuhan," katanya.
Kepada warga Biak Numfor yang sudah memberikan bantuan, Majid atas nama pengurus menyampaikan terima kasih.
"Memberikan sesuatu barang atau uang meski sedikit dalam upaya meringankan beban bagi para warga korban kerusuhan Wamena merupakan perbuatan yang mulia di hadapan Tuhan Yang Maha Kuasa," katanya.
Kerusuhan yang terjadi di Wamena pada 23 September 2019 menyebabkan lebih dari 30 orang meninggal dunia serta mengakibatkan kerusakan bangunan rumah, kantor, toko, dan fasilitas umum.
"Pengiriman bantuan hasil penggalangan The Maczman akan bekerja sama dengan Pangkalan Udara Manuhua untuk diserahkan kepada korban kerusuhan di Wamena," kata Koordinator The Maczman Biak Majid saat dihubungi dari Biak, Jumat.
Majid berharap bantuan bisa segera dikirim di Wamena dan diterima korban kerusuhan.
"Saya sudah berkoordinasi dengan pihak Lanuh Manuhua, ya dijadwalkan Jumat 25 Oktober barang bantuan dari penggalangan dana The Maczman Biak bisa dimanfaatkan warga korban kerusuhan," katanya.
Kepada warga Biak Numfor yang sudah memberikan bantuan, Majid atas nama pengurus menyampaikan terima kasih.
"Memberikan sesuatu barang atau uang meski sedikit dalam upaya meringankan beban bagi para warga korban kerusuhan Wamena merupakan perbuatan yang mulia di hadapan Tuhan Yang Maha Kuasa," katanya.
Kerusuhan yang terjadi di Wamena pada 23 September 2019 menyebabkan lebih dari 30 orang meninggal dunia serta mengakibatkan kerusakan bangunan rumah, kantor, toko, dan fasilitas umum.