Timika (ANTARA) - Manajemen Batik Air segera melengkapi berbagai fasilitas pendukung untuk menunjang pelayanan dan kenyamanan penumpang di Bandara Mozes Kilangin Timika, Papua.
Perwakilan Batik Air Indonesia Kartiko Soelastyono di Timika, Selasa, mengatakan beberapa fasilitas yang akan dilengkapi seperti kendaraan (bus) untuk mengantar dan menjemput penumpang dari terminal menuju tempat parkir pesawat, peningkatan kualitas pelayanan bagasi dan kargo barang penumpang, dan lainnya.
Untuk sementara ini, Batik Air memberikan layanan pemberangkatan dan penurunan penumpang di Terminal Penumpang Perintis yang dikelola oleh Unit Penyelenggara Bandar Udara/UPBU Kelas II Mozes Kilangin Timika di sisi selatan sambil menunggu beroperasinya gedung Terminal Penumpang sisi selatan yang dibangun Kementerian Perhubungan.
"Kami menyadari ada beberapa hal yang masih kurang sehingga mungkin menyebabkan kekurangnyamanan penumpang. Kami akan melakukan penambahan beberapa fasilitas, salah satunya mobil angkut penumpang. Untuk itu kami akan melakukan beberapa kerja sama guna meningkatkan mutu pelayanan," kata Kartiko.
Kartiko mengaku antusias dengan beroperasinya maskapai Batik Air dari dan menuju Bandara Timika mengingat perjuangan untuk membuka rute penerbangan ke Timika membutuhkan waktu yang sangat panjang sejak 2017.
Sejak Senin (28/10), Batik Air mengoperasikan dua unit pesawat Airbus A320 dari dan ke Bandara Timika yaitu rute Jakarta-Timika langsung dan sebaliknya serta rute Makassar-Timika langsung dan sebaliknya setiap hari.
Penerbangan Timika-Jakarta ditempuh dalam waktu lima jam 10 menit, sementara penerbangan Timika-Makassar ditempuh dalam waktu tiga jam.
Menurut dia, pesawat Airbus tipe A320 tersebut dianggap cocok untuk melayani penerbangan ke Bandara Timika yang panjang landas pacunya (runway) baru sekitar 2.300 meter.
"Kemampuan pesawat Airbus tipe A320 memang dirancang untuk bisa mendarat di runway pendek 2.100 meter sampai 2.200 meter. Untuk terbang ke Bandara Timika tipe pesawat ini cukup mumpuni dan sejauh ini baru Batik Air yang mengoperasikan pesawat Airbus ke Timika," jelasnya.
Manajemen Batik Air berharap warga Timika bisa lebih antusias memanfaatkan jasa penerbangan Batik Air sehingga terdapat pilihan untuk bisa bepergian ke kota-kota di wilayah barat Indonesia.
Selama ini penerbangan ke Bandara Timika hanya dilayani oleh maskapai Garuda Indonesia (setiap hari dua pesawat melalui rute Denpasar dan rute Makassar) dan Sriwijaya Air (melalui rute Makassar).
Muhammad Aliwes selaku perwakilan dari Lion Air Grup mengatakan tidak tertutup kemungkinan akan ada penambahan maskapai penerbangan dari Lion Air Grup yang akan masuk ke Bandara Timika ke depan.
"Tergantung pangsa pasar di Timika, kalau permintaannya tinggi tentu tidak tertutup kemungkinan Lion Air maupun Wings Air bisa masuk ke Timika. Untuk tahap pertama kami memulai dengan Batik Air," ujarnya.
Perwakilan Batik Air Indonesia Kartiko Soelastyono di Timika, Selasa, mengatakan beberapa fasilitas yang akan dilengkapi seperti kendaraan (bus) untuk mengantar dan menjemput penumpang dari terminal menuju tempat parkir pesawat, peningkatan kualitas pelayanan bagasi dan kargo barang penumpang, dan lainnya.
Untuk sementara ini, Batik Air memberikan layanan pemberangkatan dan penurunan penumpang di Terminal Penumpang Perintis yang dikelola oleh Unit Penyelenggara Bandar Udara/UPBU Kelas II Mozes Kilangin Timika di sisi selatan sambil menunggu beroperasinya gedung Terminal Penumpang sisi selatan yang dibangun Kementerian Perhubungan.
"Kami menyadari ada beberapa hal yang masih kurang sehingga mungkin menyebabkan kekurangnyamanan penumpang. Kami akan melakukan penambahan beberapa fasilitas, salah satunya mobil angkut penumpang. Untuk itu kami akan melakukan beberapa kerja sama guna meningkatkan mutu pelayanan," kata Kartiko.
Kartiko mengaku antusias dengan beroperasinya maskapai Batik Air dari dan menuju Bandara Timika mengingat perjuangan untuk membuka rute penerbangan ke Timika membutuhkan waktu yang sangat panjang sejak 2017.
Sejak Senin (28/10), Batik Air mengoperasikan dua unit pesawat Airbus A320 dari dan ke Bandara Timika yaitu rute Jakarta-Timika langsung dan sebaliknya serta rute Makassar-Timika langsung dan sebaliknya setiap hari.
Penerbangan Timika-Jakarta ditempuh dalam waktu lima jam 10 menit, sementara penerbangan Timika-Makassar ditempuh dalam waktu tiga jam.
Menurut dia, pesawat Airbus tipe A320 tersebut dianggap cocok untuk melayani penerbangan ke Bandara Timika yang panjang landas pacunya (runway) baru sekitar 2.300 meter.
"Kemampuan pesawat Airbus tipe A320 memang dirancang untuk bisa mendarat di runway pendek 2.100 meter sampai 2.200 meter. Untuk terbang ke Bandara Timika tipe pesawat ini cukup mumpuni dan sejauh ini baru Batik Air yang mengoperasikan pesawat Airbus ke Timika," jelasnya.
Manajemen Batik Air berharap warga Timika bisa lebih antusias memanfaatkan jasa penerbangan Batik Air sehingga terdapat pilihan untuk bisa bepergian ke kota-kota di wilayah barat Indonesia.
Selama ini penerbangan ke Bandara Timika hanya dilayani oleh maskapai Garuda Indonesia (setiap hari dua pesawat melalui rute Denpasar dan rute Makassar) dan Sriwijaya Air (melalui rute Makassar).
Muhammad Aliwes selaku perwakilan dari Lion Air Grup mengatakan tidak tertutup kemungkinan akan ada penambahan maskapai penerbangan dari Lion Air Grup yang akan masuk ke Bandara Timika ke depan.
"Tergantung pangsa pasar di Timika, kalau permintaannya tinggi tentu tidak tertutup kemungkinan Lion Air maupun Wings Air bisa masuk ke Timika. Untuk tahap pertama kami memulai dengan Batik Air," ujarnya.