Wamena (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Jayawijaya, Papua Pegunungan mempercepat penanganan masalah genangan air di Kota Wamena.
Hal ini menyusul sering terjadinya genangan air saat musim hujan di Kota Wamena, sehingga menyebabkan banjir yang menggenangi perumahan warga.
Wakil Bupati Jayawijaya Ronny Elopere di Wamena, Selasa, mengatakan langkah konkret pemerintah daerah dalam menangani genangan air di beberapa titik wilayah Wamena.
“Kalau tidak salah terdapat 11 titik yang menjadi fokus untuk normalisasi aliran air, guna mengatasi tersumbatnya saluran yang sering menimbulkan genangan saat hujan deras. Langkah ini merupakan bagian dari rencana besar untuk menjaga kebersihan lingkungan dan kesehatan masyarakat Jayawijaya,” katanya.
Menurut dia, pihaknya telah menyiapkan alat berat untuk mobilisasi di lokasi-lokasi yang terkena dampak genangan, seperti di Jalan JB Wenas hingga ke daerah Sinakma dan juga Jalan Irian.
“Dalam waktu dekat, normalisasi manual dengan alat berat maupun tenaga masyarakat akan menjadi solusi awal sebelum dilakukan perencanaan teknis oleh Dinas Pekerjaan Umum (PU) untuk program jangka panjang pada tahun 2026,” ujarnya.
Dia menjelaskan terdapat titik-titik genangan air yang akan segera ditangani secara manual, dan masyarakat yang tinggal di atas jalur air diminta untuk memiliki kesadaran untuk membongkar bangunan mereka demi kelancaran aliran air.
“Kami berencana melakukan pertemuan dengan pihak terkait seperti Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) XVIII Jayapura, Dinas PU Provinsi Papua Pegunungan untuk membahas langkah-langkah bersama dalam menata aliran air di jalan-jalan strategis," katanya.
“Wilayah yang menjadi perhatian utama adalah ruas jalan nasional seperti di Hom-Hom menuju Tolikara dan Yalimo, yang membutuhkan perbaikan saluran air secara menyeluruh,” ujarnya menambahkan.
Dia menyebut dalam pertemuan itu nanti pihaknya akan membahas tugas provinsi dan kabupaten agar segera menangani masalah genangan air yang terus berulang. Kolaborasi ini penting demi kenyamanan dan keamanan masyarakat.
“Salah satu penyebab tersumbatnya aliran air adalah kebiasaan warga yang tidak membuang sampah pada tempatnya,” ujarnya.
Dia mengimbau kepada masyarakat Kabupaten Jayawijaya untuk mendukung langkah pemerintah dengan menjaga kebersihan dan membuang sampah di tempat yang telah disediakan.
"Sampah yang menumpuk memperburuk kondisi aliran air. Kesadaran untuk menjaga lingkungan sangat penting, agar genangan tidak lagi merugikan banyak orang," katanya.
Dia menegaskan Pemkab Jayawijaya berkomitmen untuk menjadikan normalisasi saluran air sebagai prioritas demi kenyamanan masyarakat. Rencana ini juga mencakup evaluasi bangunan yang tidak sesuai dengan peruntukan lahan, termasuk pemeriksaan izin mendirikan bangunan (IMB) dari warga yang mendirikan rumah di atas jalur air.
"Kami akan terus mendorong perbaikan ini demi keamanan dan kenyamanan warga Jayawijaya. Dengan kerja sama antara pemerintah dan masyarakat, kita bisa menciptakan lingkungan yang bersih, sehat, dan bebas dari masalah genangan air," ujarnya.