Jayapura (ANTARA) - Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Provinsi Papua menutup pendaftaran bagi bakal calon bupati dan wakil bupati dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2020 di daerah itu.
Ketua DPW PSI Papua Karmin Lasuliha di Kota Jayapura, Rabu, mengatakan pendaftaran bagi bakal calon bupati dan wakil bupati hari ini resmi ditutup.
"Kami mulai mengagendakan melakukan tahap konvensi. Untuk peserta konvensi juga telah ditutup hari ini, 30 Oktober 2019," katanya.
Bagi bakal calon kepala daerah yang sudah mendaftarkan diri, kata dia, dapat mengikuti sesi atau tahapan berikutnya yang akan dilaksanakan di DPW Provinsi Papua.
"Sesuai instruksi DPP PSI pendaftaran dibuka sampai 30 Oktober 2019 atau hari ini dan bagi bakal calon kepala daerah yang sudah mendaftar, wajib mengikuti tahapan selanjutnya," katanya.
Menurut Karmin yang berlatar belakang seorang dosen dan aktivis itu, tahapan selanjutnya adalah wawancara dengan panelis independen dari kalangan akademisi dan LSM dengan penilaian yang mengacu pada kepemimpinan serta penyampaian visi misi setiap calon.
"Ada beberapa tahapan seleksi yang dilakukan pascapendaftaran, di antaranya wawancara, penyampaian visi misi, hingga survei uji publik kandidat," katanya.
Mantan koordinator Lembaga Survei Indonesia Provinsi Papua itu menjelaskan bahwa konvensi ini sengaja dibuka untuk menentukan bakal calon kepala daerah potensial.
"Pascauji kompetensi dalam konvensi, hasilnya akan di bawa ke Jakarta untuk dilaporkan dan dikaji oleh DPP PSI," katanya.
Ketua DPW PSI Papua Karmin Lasuliha di Kota Jayapura, Rabu, mengatakan pendaftaran bagi bakal calon bupati dan wakil bupati hari ini resmi ditutup.
"Kami mulai mengagendakan melakukan tahap konvensi. Untuk peserta konvensi juga telah ditutup hari ini, 30 Oktober 2019," katanya.
Bagi bakal calon kepala daerah yang sudah mendaftarkan diri, kata dia, dapat mengikuti sesi atau tahapan berikutnya yang akan dilaksanakan di DPW Provinsi Papua.
"Sesuai instruksi DPP PSI pendaftaran dibuka sampai 30 Oktober 2019 atau hari ini dan bagi bakal calon kepala daerah yang sudah mendaftar, wajib mengikuti tahapan selanjutnya," katanya.
Menurut Karmin yang berlatar belakang seorang dosen dan aktivis itu, tahapan selanjutnya adalah wawancara dengan panelis independen dari kalangan akademisi dan LSM dengan penilaian yang mengacu pada kepemimpinan serta penyampaian visi misi setiap calon.
"Ada beberapa tahapan seleksi yang dilakukan pascapendaftaran, di antaranya wawancara, penyampaian visi misi, hingga survei uji publik kandidat," katanya.
Mantan koordinator Lembaga Survei Indonesia Provinsi Papua itu menjelaskan bahwa konvensi ini sengaja dibuka untuk menentukan bakal calon kepala daerah potensial.
"Pascauji kompetensi dalam konvensi, hasilnya akan di bawa ke Jakarta untuk dilaporkan dan dikaji oleh DPP PSI," katanya.