Jakarta (ANTARA) - Penyakit sariawan disebut dapat menular jika seseorang menggunakan alat makan yang sama dengan penderita, benarkah hal tersebut?
Pakar dari rumah sakit Mitra Keluarga Kalideres, Jakarta, dr Herwanto mengatakan bahwa sariawan bukanlah penyakit yang menular. Namun, berbagi alat makan dengan orang lain dapat menimpulkan masalah kesehatan yang lain.
"Stomatitis Aftosa (sariawan) itu tidak akan menular, tapi di dalam rongga mulut kita tidak terbatas hanya masalah sariawan saja," ujar dr Herwanto dalam "Kenali Sariawan pada Bayi dan Anak", Kamis.
Herwanto mengatakan bahwa mulut adalah tempat berkumpulnya kuman dan bakteri. Menggunakan alat makan yang sama dengan orang lain akan membuat kuman berpindah dari ke mulut ke mulut.
"Makan dengan alat makan yang sama dengan orang lain tidak akan menghadirkan sariawan tapi justru kuman dan penyakit lain yang tidka kelihatan gejalanya," ujar dr Herwanto.
"Banyak penyakit yang bisa ditularkan lewat mulut, karena mulut banyak sekali kumannya. Menggunakan alat makan sendiri jauh lebih higienis, sariawannya tidak menular tapi bisa diare misalnya," kata dr Herwanto melanjutkan.
Sariawan biasanya terjadi di bagian mulut depan, namun tidak menutup kemungkinan terjadi pada rongga mulut dalam. Penyebabnya pun beragam mulai dari trauma seperti tergigit atau terbentur, penggunaan alat gigi (sikat dan kawat gigi), makanan asam, alergi, sistem imunitas yang menurun serta gangguan nutrisi.
Pakar dari rumah sakit Mitra Keluarga Kalideres, Jakarta, dr Herwanto mengatakan bahwa sariawan bukanlah penyakit yang menular. Namun, berbagi alat makan dengan orang lain dapat menimpulkan masalah kesehatan yang lain.
"Stomatitis Aftosa (sariawan) itu tidak akan menular, tapi di dalam rongga mulut kita tidak terbatas hanya masalah sariawan saja," ujar dr Herwanto dalam "Kenali Sariawan pada Bayi dan Anak", Kamis.
Herwanto mengatakan bahwa mulut adalah tempat berkumpulnya kuman dan bakteri. Menggunakan alat makan yang sama dengan orang lain akan membuat kuman berpindah dari ke mulut ke mulut.
"Makan dengan alat makan yang sama dengan orang lain tidak akan menghadirkan sariawan tapi justru kuman dan penyakit lain yang tidka kelihatan gejalanya," ujar dr Herwanto.
"Banyak penyakit yang bisa ditularkan lewat mulut, karena mulut banyak sekali kumannya. Menggunakan alat makan sendiri jauh lebih higienis, sariawannya tidak menular tapi bisa diare misalnya," kata dr Herwanto melanjutkan.
Sariawan biasanya terjadi di bagian mulut depan, namun tidak menutup kemungkinan terjadi pada rongga mulut dalam. Penyebabnya pun beragam mulai dari trauma seperti tergigit atau terbentur, penggunaan alat gigi (sikat dan kawat gigi), makanan asam, alergi, sistem imunitas yang menurun serta gangguan nutrisi.