Jakarta (ANTARA) - Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada akhir pekan ditutup menguat seiring positifnya mayoritas mata uang regional Asia.
Rupiah ditutup menguat 10 poin atau 0,07 persen ke posisi Rp14.090 per dolar AS dibandingkan hari sebelumnya Rp14.100 per dolar AS.
"Dari eksternal, pergerakan rupiah dipengaruhi optimisme atas beberapa pengembang vaksin COVID-19, termasuk Pfizer Inc dan Moderna Inc, yang mengumumkan hasil positif untuk penawaran mereka selama dua minggu terakhir," kata Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi di Jakarta, Jumat.
Menurut Ibrahim, sentimen tersebut menempatkan dolar AS di bawah tekanan karena investor mencari aset berisiko. Hal lain yang juga mendorong tren tersebut adalah dimulainya transisi dari pemerintahan Presiden Donald Trump ke pemerintahan Presiden AS terpilih Joe Biden.
Dari eksternal lainnya, investor melihat ke arah kemajuan pembicaraan Brexit antara Inggris dan Uni Eropa (UE).
Sementara itu, Kepala Ekonom Bank Sentral Eropa (ECB) Philip Lane dan risalah dari pertemuan ECB pada Oktober lebih lanjut mengonfirmasi pengumuman langkah-langkah stimulus yang diharapkan ketika bank sentral bertemu pada Desember mendatang.
Dari domestik, Ibrahim menilai pasar optimistis kerja keras pemerintah dalam mengupayakan dan mendapatkan vaksin COVID-19.
Pemerintahan sampai saat ini terus berusaha dan berupaya semaksimal mungkin untuk mengamankan kesepakatan pengadaan vaksin baik dari China, Inggris, maupun AS.
"Selain itu, Bank Indonesia terus melakukan kebijakan strategi bauran ekonomi yang bertujuan untuk menstabilkan mata uang Garuda dengan cara menurunkan suku bunga dan melakukan intervensi di pasar valas, obligasi dan SUN di perdagangan domestic non deliverable forward atau DNDF," ujar Ibrahim.
Rupiah pada pagi hari dibuka melemah posisi Rp14.105 per dolar AS. Sepanjang hari, rupiah bergerak di kisaran Rp14.090 per dolar AS hingga Rp14.118 per dolar AS.
Sementara itu, kurs tengah Bank Indonesia pada Jumat menunjukkan, rupiah melemah menjadi Rp14.145 per dolar AS dibandingkan hari sebelumnya di posisi Rp14.130 per dolar AS.
Rupiah ditutup menguat 10 poin atau 0,07 persen ke posisi Rp14.090 per dolar AS dibandingkan hari sebelumnya Rp14.100 per dolar AS.
"Dari eksternal, pergerakan rupiah dipengaruhi optimisme atas beberapa pengembang vaksin COVID-19, termasuk Pfizer Inc dan Moderna Inc, yang mengumumkan hasil positif untuk penawaran mereka selama dua minggu terakhir," kata Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi di Jakarta, Jumat.
Menurut Ibrahim, sentimen tersebut menempatkan dolar AS di bawah tekanan karena investor mencari aset berisiko. Hal lain yang juga mendorong tren tersebut adalah dimulainya transisi dari pemerintahan Presiden Donald Trump ke pemerintahan Presiden AS terpilih Joe Biden.
Dari eksternal lainnya, investor melihat ke arah kemajuan pembicaraan Brexit antara Inggris dan Uni Eropa (UE).
Sementara itu, Kepala Ekonom Bank Sentral Eropa (ECB) Philip Lane dan risalah dari pertemuan ECB pada Oktober lebih lanjut mengonfirmasi pengumuman langkah-langkah stimulus yang diharapkan ketika bank sentral bertemu pada Desember mendatang.
Dari domestik, Ibrahim menilai pasar optimistis kerja keras pemerintah dalam mengupayakan dan mendapatkan vaksin COVID-19.
Pemerintahan sampai saat ini terus berusaha dan berupaya semaksimal mungkin untuk mengamankan kesepakatan pengadaan vaksin baik dari China, Inggris, maupun AS.
"Selain itu, Bank Indonesia terus melakukan kebijakan strategi bauran ekonomi yang bertujuan untuk menstabilkan mata uang Garuda dengan cara menurunkan suku bunga dan melakukan intervensi di pasar valas, obligasi dan SUN di perdagangan domestic non deliverable forward atau DNDF," ujar Ibrahim.
Rupiah pada pagi hari dibuka melemah posisi Rp14.105 per dolar AS. Sepanjang hari, rupiah bergerak di kisaran Rp14.090 per dolar AS hingga Rp14.118 per dolar AS.
Sementara itu, kurs tengah Bank Indonesia pada Jumat menunjukkan, rupiah melemah menjadi Rp14.145 per dolar AS dibandingkan hari sebelumnya di posisi Rp14.130 per dolar AS.