Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Papua menyatakan impor setempat tercatat senilai 33,23 juta dolar AS pada April 2022 berupa impor migas senilai 11,85 juta dolar AS dan impor nonmigas senilai 21,38 juta dolar AS.
Kepala BPS Provinsi Papua Adriana Helena Carolina di Jayapura, Rabu, mengatakan dibandingkan Maret 2022, nilai impor setempat mengalami penurunan 29,13 persen yang dipengaruhi oleh impor non migas yang turut meningkat sebesar 15,05 persen.
"Komoditi nonmigas yang memiliki nilai impor terbesar berasal dari golongan mesin dan peralatan mekanis serta bagiannya (HS84) yang memiliki nilai 9,16 juta dolar AS atau sebesar 45,82 persen dari total nilai impor komoditi non migas utama," katanya.
Menurut Adriana, sedangkan impor migas menurun senilai 16,45 juta dolar AS di mana total impor kumulatif Papua pada periode Januari-April 2022 senilai 139,75 juta dolar AS atau meningkat 64,35 persen.
"Peningkatan 64,35 persen ini bila dibandingkan total impor kumulatif pada periode Januari-April 2021 yang senilai 85,03 juta dolar AS," ujarnya.
Dia menjelaskan nilai impor kumulatif migas Januari-April 2022 senilai 62,80 juta dolar AS, sementara itu, nilai impor kumulatif nonmigas Papua senilai 76,95 juta dolar AS pada periode Januari-April 2022.
"Selain itu, impor 10 golongan nonmigas utama pada April 2022 tercatat senilai 17,47 juta dolar AS atau naik 17,87 persen bila dibandingkan Maret 2022 sebesar 14,82 juta dolar AS," katanya lagi.
Dia menambahkan impor dari tujuh negara utama pada April 2022 tercatat sebesar 26,72 juta dolar AS atau menurun sebesar 40,45 persen dibanding Maret 2022 sebesar 44,86 juta dolar AS.
"Dua negara pemasok barang terbesar ke Papua pada April 2022 adalah Australia senilai 14,13 juta dolar AS (42,09 persen) dan Singapura dengan impor senilai 11,92 juta dolar AS (44,98 persen)," ujarnya lagi.