Kepala BPS Provinsi Papua Adriana Helena Carolina di Jayapura, Jumat, mengatakan dibandingkan Mei 2022, nilai impor setempat mengalami peningkatan 89,73 persen yang dipengaruhi oleh impor non migas yang turut meningkat sebesar 1,11 persen.
"Komoditi nonmigas yang memiliki nilai impor terbesar berasal dari golongan barang dari besi dan baja (HS85) yang memiliki nilai 13,25 juta dolar AS atau sebesar 49,64 persen dari total nilai impor komoditi non migas utama," katanya.
Adriana menambahkan impor migas tercatat naik senilai 220,48 juta dolar AS, dengan total impor kumulatif Papua pada periode Januari-Juni 2022 senilai 143,02 juta dolar AS atau meningkat 54,16 persen.
"Peningkatan 54,16 persen ini bila dibandingkan total impor kumulatif pada periode Januari-Juni 2021 yang senilai 143,02 juta dolar AS," ujarnya.
Dia menjelaskan nilai impor kumulatif migas Januari-Juni 2022 senilai 101,02 juta dolar AS, sedangkan nilai impor kumulatif nonmigas Papua senilai 119,47 juta dolar AS pada periode Januari-Juni 2022.
"Selain itu, impor 10 golongan nonmigas utama pada Juni 2022 tercatat senilai 26,70 juta dolar AS atau naik 211,56 persen bila dibandingkan Mei 2022 sebesar 8,57 juta dolar AS," katanya lagi.
Dia menambahkan impor dari tujuh negara utama pada Juni 2022 tercatat sebesar 31,32 juta dolar AS atau naik sebesar 13,30 persen dibanding Mei 2022 sebesar 27,79 juta dolar AS.