Timika (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Mimika, Provinsi Papua akan mengandeng perusahaan tambang  PT Freeport Indonesia dan Kementerian Pekerjaan Umum  Perumahan Rakyat untuk membangun kembali Kampung Banti di wilayah Distrik Tembagapura.

Wakil Bupati Mimika Johannes Rettob di Timika, Selasa, mengatakan pekan lalu dirinya mendampingi Wamen PUPR John Wempi Wetipo mengunjungi masyarakat Kampung Banti 1 dan 2, Distrik Tembagapura.

Warga dua kampung itu termasuk Opitawak dan Kimbeli baru sebulan belakangan kembali ke kampung halaman mereka setelah sekitar 10 bulan mengungsi ke Timika saat terjadi kontak tembak antara aparat TNI dan Polri dengan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) pada awal Maret 2020.

"Dalam kunjungan kerja ke Banti 1 dan 2, kami melihat langsung kondisi rumah penduduk, sekolah, fasilitas kesehatan, air bersih, listrik dan fasilitas umum lainnya Kami juga melakukan dialog dengan masyarakat yang sudah kembali ke kampung," kata John Rettob.

John mengakui sejumlah fasilitas umum seperti Rumah Sakit Waa-Banti memang sudah hancur karena dibakar oleh KKB pada Februari 2018.

Beberapa rumah warga juga sudah hancur, namun sebagian besar hanya mengalami kerusakan ringan seperti pintu, jendela, dan perabot lainnya.

"Kami sudah mendata berapa banyak rumah-rumah yang rusak untuk dilakukan perbaikan," jelas John.

Perwakilan manajemen PT Freeport Indonesia yang hadir mendampingi Wamen PUPR dalam kunjungan kerja ke Banti saat itu menjanjikan akan segera memperbaiki fasilitas air bersih dan sarana penerangan listrik (mikro hidro) yang sudah rusak.

"Untuk air bersih memang sudah ada, tinggal penyambungan ke rumah-rumah penduduk karena pipa-pipa banyak yang sudah rusak. Sedangkan listrik, memang perlu perbaikan baik pembangkit mikro hidro maupun jaringan listrik untuk melayani tiga kampung yaitu Banti 1, Banti 2 dan Opitawak," ujarnya.

Dalam kesempatan itu, warga Banti meminta disediakan fasilitas seperti mini market untuk bisa berbelanja barang kebutuhan pokok, mengingat akses masyarakat ke Kota Tembagapura dibatasi selama pandemi COVID-19.

"Kami sudah bicarakan dengan manajemen PT Freeport untuk membangun semacam mini market di sekitaran Polsek Tembagapura untuk memudahkan warga Banti dan Opitawak bisa berbelanja barang kebutuhan pokok. Kami juga sudah berkoordinasi dengan Bank Papua untuk membuka pelayanan kas di Polsek Tembagapura dua sampai tiga kali seminggu untuk membantu warga," jelas John.

Wabup Mimika mengatakan ke depan penanganan kembali Banti dan sekitarnya akan dilakukan secara bersama-sama, tidak saja oleh PT Freeport Indonesia, tetapi juga melibatkan pemerintah.

"Kami sudah sepakat nanti apa yang bisa Pemkab Mimika bangun di sana, lalu Freeport bangun apa, demikian pun dengan Kementerian PUPR. Yang jelas, kita semua akan bagi tugas untuk membangun kembali Banti agar masyarakat bisa hidup layak," ujarnya.

Wamen PUPR John Wempi Wetipo beberapa waktu lalu usai berkunjung ke Banti mengatakan Kementerian PUPR memiliki program pembangunan rumah khusus untuk membantu warga yang belum memiliki perumahan layak huni.

Program perumahan khusus itu, katanya, bisa saja dibangun di Banti, namun Kementerian PUPR menunggu usulan dari Pemkab Mimika.

  

Pewarta : Evarianus Supar
Editor : Muhsidin
Copyright © ANTARA 2024