Timika (ANTARA) - Dinas Kesehatan Kabupaten Mimika, Provinsi Papua terus mengantisipasi lonjakan jumlah pasien positif COVID-19 kondisi berat dan kritis yang dirawat di sejumlah rumah sakit setempat.
Kepala Dinkes Mimika Reynold Ubra di Timika, Minggu, mengatakan, jika sampai terjadi lonjakan pasien COVID-19 yang signifikan dirawat di rumah sakit maka pelayanan esensial yang sebelumnya ditangani oleh rumah sakit akan dialihkan ke puskesmas.
"Jika pasien COVID-19 yang dirawat di rumah sakit betul-betul penuh, kami akan alihkan pelayanan esensial ke puskesmas. Saat ini kami juga fokus menyiapkan bahan medis habis pakai, termasuk oksigen medis mengingat produksi oksigen medis di Timika sangat terbatas," ujarnya.
Reynold menyebut rumah sakit hanya akan menangani pasien dengan gejala berat dan kritis, sementara pasien dengan gejala ringan sampai sedang diminta melakukan isolasi mandiri di rumah yang akan terus dipantau oleh petugas medis Puskesmas.
Kebijakan itu diambil untuk mencegah menumpuknya pasien COVID-19 yang dirawat di rumah sakit.
Saat ini RSUD Mimika menyediakan 63 tempat tidur di ruang isolasi untuk menangani perawatan pasien COVID-19. Tempat tidur untuk penanganan pasien COVID-19 akan ditingkatkan jumlahnya menjadi 100, demikian pun di RSMM Timika ditingkatkan dari 18 tempat tidur menjadi 30-50 tempat tidur.
Sementara di Klinik Kuala Kencana yang saat ini baru tersedia 10 tempat tidur akan ditingkatkan menjadi 15 tempat tidur penanganan pasien COVID-19.
Reynold mengakui peningkatan jumlah pasien COVID-19 di Mimika sejak memasuki akhir Juni hingga awal Juli ini.
Hingga 10 Juli 2021, jumlah kumulatif kasus COVID-19 di Mimika sudah mencapai 7.239 kasus, dengan penambahan 47 kasus baru.
Adapun pasien sembuh tercatat sebanyak 6.422 orang atau 89,27 persen.
Sementara jumlah pasien yang sementara masih dirawat di rumah sakit sebanyak 46 orang, isolasi mandiri sebanyak 348 orang dan isolasi terpusat 362 orang.
Pada 10 Juli terdapat penambahan satu pasien meninggal dunia sehingga total warga Mimika yang meninggal dunia akibat terpapar COVID-19 sebanyak 61 orang.
Direktur RSUD Mimika dr Antonius Pasulu menyebut saat ini terdapat 44 pasien COVID-19 yang menjalani perawatan di ruang isolasi dengan keterisian tempat tidur sudah mencapai 70 persen.
Kepala Dinkes Mimika Reynold Ubra di Timika, Minggu, mengatakan, jika sampai terjadi lonjakan pasien COVID-19 yang signifikan dirawat di rumah sakit maka pelayanan esensial yang sebelumnya ditangani oleh rumah sakit akan dialihkan ke puskesmas.
"Jika pasien COVID-19 yang dirawat di rumah sakit betul-betul penuh, kami akan alihkan pelayanan esensial ke puskesmas. Saat ini kami juga fokus menyiapkan bahan medis habis pakai, termasuk oksigen medis mengingat produksi oksigen medis di Timika sangat terbatas," ujarnya.
Reynold menyebut rumah sakit hanya akan menangani pasien dengan gejala berat dan kritis, sementara pasien dengan gejala ringan sampai sedang diminta melakukan isolasi mandiri di rumah yang akan terus dipantau oleh petugas medis Puskesmas.
Kebijakan itu diambil untuk mencegah menumpuknya pasien COVID-19 yang dirawat di rumah sakit.
Saat ini RSUD Mimika menyediakan 63 tempat tidur di ruang isolasi untuk menangani perawatan pasien COVID-19. Tempat tidur untuk penanganan pasien COVID-19 akan ditingkatkan jumlahnya menjadi 100, demikian pun di RSMM Timika ditingkatkan dari 18 tempat tidur menjadi 30-50 tempat tidur.
Sementara di Klinik Kuala Kencana yang saat ini baru tersedia 10 tempat tidur akan ditingkatkan menjadi 15 tempat tidur penanganan pasien COVID-19.
Reynold mengakui peningkatan jumlah pasien COVID-19 di Mimika sejak memasuki akhir Juni hingga awal Juli ini.
Hingga 10 Juli 2021, jumlah kumulatif kasus COVID-19 di Mimika sudah mencapai 7.239 kasus, dengan penambahan 47 kasus baru.
Adapun pasien sembuh tercatat sebanyak 6.422 orang atau 89,27 persen.
Sementara jumlah pasien yang sementara masih dirawat di rumah sakit sebanyak 46 orang, isolasi mandiri sebanyak 348 orang dan isolasi terpusat 362 orang.
Pada 10 Juli terdapat penambahan satu pasien meninggal dunia sehingga total warga Mimika yang meninggal dunia akibat terpapar COVID-19 sebanyak 61 orang.
Direktur RSUD Mimika dr Antonius Pasulu menyebut saat ini terdapat 44 pasien COVID-19 yang menjalani perawatan di ruang isolasi dengan keterisian tempat tidur sudah mencapai 70 persen.